Guna mengulas lebih dalam mengenai hal tersebut, maka BAPETEN bekerjasama dengan IAEA berinisiatif menggelar Workshop Integrated Management Systems for NPP Project, Senin (02/12/13) pagi. Acara ini dihadiri Kepala BAPETEN As Natio Lasman, Kepala Biro Hukum dan Organisasi Andajani Muljanti, delegasi IAEA Jeannot Piere Boogaard, dan peserta yang datang dari perwakilan sejumlah negara seperti Spanyol, Kanada, Vietnam, Filipina, Bangladesh, Srilanka, Thailand, Jordania, Yaman, Malaysia, dan Indonesia sendiri sebagai tuan rumah.

Tuntutan akan ketersediaan pasokan energi, khususnya bagi sektor industri sebagai salah satu penggerak roda perekonomian suatu negara, menjadikan PLTN masih diperhitungkan dibanding dengan sumber pembangkit energi lainnya.

Saat memberikan sambutannya Kepala BAPETEN menuturkan, setelah kejadian kecelakaan PLTN Fukushima, tidak ada satu pun negara yang mundur untuk membangun PLTN. Maka dari itu, workshop semacam ini sangat penting, terutama bagi negara-negara berkembang untuk mengetahui dan menggali lebih dalam lagi tentang bagaimana dalam menyiapkan pembangunan sebuah PLTN.

Workshop ini banyak mengupas tentang bagaimana dapat menerapkan Integrated Management Systems pada sebuah proyek pembangunan PLTN. Pada proses ini tidak hanya akan melibatkan peran dari badan pengawas tetapi juga pihak yang akan membangun PLTN nantinya, tentang bagaimana mereka menerapkan sistem manajemen terintegrasi tersebut.