Sosialisasi dan Konsultasi Pemutakhiran Rencana Kerja Pengkajian Kesehatan 2025
Kembali 23 Januari 2025 | Berita BAPETENKelompok Fungsi Pengkajian Kesehatan-Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi Pengawasan Fasilitas Radiasi dan Zat Radioaktif (KFPK-P2STPFRZR) BAPETEN mengadakan Sosialisasi dan Konsultasi Pemutakhiran Rencana Kerja Pengkajian Kesehatan 2025 secara daring pada 22 dan 23 Januari 2025. Kegiatan ini dibagi menjadi dua pertemuan, pada hari pertama diadakan untuk internal BAPETEN dan di hari kedua diadakan untuk stakeholders eksternal BAPETEN.
Kegiatan hari pertama dihadiri oleh Deputi Bidang Pengkajian Keselamatan Nuklir Haendra Subekti, Deputi Bidang Perizinan dan Inspeksi Zainal Arifin, Kepala P2STPFRZR Taruniyati Handayani, Kepala Inspektorat Hery Budi Santoso, Direktur Inspeksi Fasilitas Radiasi dan Zat Radioaktif (DIFRZR) Asep Saefulloh Hermawan beserta staf BAPETEN berkepentingan lainnya.
Acara diisi dengan pemaparan tentang rencana kerja KFPK-P2STPFRZR pada tahun 2025 oleh masing-masing ketua Kelompok Kerja (Pokja). Setelah presentasi selesai, ditanggapi oleh para pejabat yang berkepentingan.
Pada tahun ini, ada beberapa rencana kerja KFPK-P2STPFRZR yang dipresentasikan di antaranya yaitu Panduan Teknis Pelaporan dan Pembelajaran Kesalahan atau Insiden Radiasi untuk Peningkatan Keselamatan Pasien di Fasililitas Kesehatan, Rekomendasi Kebijakan Penyiapan Infrastruktur Penilaian Budaya Keselamatan di Fasilitas Kesehatan, Kajian Persiapan Infrastruktur dan Skema Program Audit Dosimetri Radioterapi, Seminar Keselamatan Radiasi pada Paparan Medik (Sekarpadi), Evaluasi dan Telaah Justifikasi Pemanfatan, Sumber Radiasi Pengion, Kajian Petugas Proteksi Radiasi (PPR), Jurnal Pengawasan Tenaga Nuklir (Jupeten) 2025, dan Penguatan Efektivitas Implementasi TPD Indonesia.
Deputi Bidang Perizinan dan Inspeksi Zainal Arifin memberi apresiasi terhadap rencana kerja yang akan dilakukan KFPK-P2STPFRZR di tahun 2025. Ia memberikan catatan bahwa perlunya membedakan kajian internal dan eksternal. Menurutnya, jika kajian bersifat internal maka tidak perlu dipublish kepada publik.
Kemudian Deputi Bidang Pengkajian Keselamatan Nuklir Haendra Subekti menambahkan pentingnya melakukukan diseminasi hasil kajian kepada masyarakat. Hal ini menurutnya untuk menunjukan akuntabilitas pada publik terhadap pekerjaan yang dilakukan BAPETEN.
Pada pertemuan hari kedua Sosialisasi dan Konsultasi Pemutakhiran Rencana Kerja 2025dengan stakeholderdan instansi terkait yang terdiri dari Kementerian Kesehatan, Asosiasi Profesi, Pemohon Justifikasi Pemanfaatan Sumber Radiasi Pengion, dan perwakilan Rumah Sakit dengan fasilitas Radioterapi.
Kegiatan dibuka oleh Kepala Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi Pengawasan Fasilitas Radiasi dan Zat Radioaktif (P2STPFRZR) BAPETEN Taruniyati Handayani yang menyampaikan sambutan sekaligus membuka acara dengan menyampaikan “kajian yang kami lakukan ini menjadi rekomendasi kebijakan bagi terbitnya peraturan, proses pelaksanaan perijinan dan bagi pelaksanaan inspeksi keselamatan dan keamanan zat radioaktif, untuk itu masukan dan arahan dalam acara sosialisasi dan konsultasi ini akan sangat diharapkan untuk rekomendasi dalam pembuatan peraturan”.
Kemudian acara dilanjutkan dengan pemaparan presentasi yang disampaikan masing masing ketua pokja yang ada di P2STPFRZR yang telah disiapkan pada hari pertama pertemuan. Setelah pemaparan materi dilanjutkan dengan diskusi dengan seluruh peserta mengenai rencana kerja Pengkajian Kesehatan 2025. Kegiatan ditutup oleh Kepala Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi Pengawasan Fasilitas Radiasi dan Zat Radioaktif, Runi menyampaikan rasa terimakasih kepada seluruh peserta atas diskusi pada Sosialisasi dan Konsultasi Pemutakhiran Rencana Kerja Pengkajian Kesehatan 2025 ini. [BHKK/DA/OR]
Komentar (0)