Banner BAPETEN
Wawancara Channel News Asia dengan Kepala Bapeten
Kembali 18 Maret 2011 | Berita BAPETEN
bdi_180311033040.jpg

(Jakarta,BAPETEN) 

bdi_180311033219.jpgBerkaca pada tragedi meledaknya Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Fukushima Jepang, publik juga semakin mempunyai rasa ingin tahu yang besar terhadap hal yang berkaitan dengan nuklir. Media pun mengakomodir rasa penasaran masyarakat dengan mencari tahu tentang apakah nuklir dan bagaimana sistem pengawasan yang terdapat di Indonesia, khususnya mengenai rencana pembangunan PLTN di wilayah NKRI.

Berdiri di bawah bendera Channel News Asia yang berbasis di Singapura,reporter Mohd. Khaironi Salleh beserta kru mengadakan wawancara khusus dengan Kepala Bapeten, As Natio Lasman di Gedung Bapeten, pada hari Jumat (18/11). Hasil dari wawancara ini akan ditayangkan pada pukul 8.30 malam waktu Singapura atau pukul 19.30 WIB. Pada kesempatan tersebut Kepala Bapeten menguraikan bahwa hal yang terpenting untuk mendirikan PLTN di Indonesia adalah mempersiapkan tapak dan memberi pengetahuan serta pengertian kepada masyarakat tentang nuklir. Selain itu, hal yang patut dipikirkan adalah belajar dari pengalaman. Hal ini menjadi faktor yang harus dipertimbangkan karena belajar dari gempa dan tsunami yang terjadi di Jepang, mengingatkan kita akan perlunya persiapan yang matang dalam mengkalkulasikan kemungkinan bencana alam yang akan datang. Terkait dengan kondisi geografis Indonesia yang terletak di kawasan ring of fire, Kepala Bapeten memberikan keterangan daerah-daerah yang layak untuk didirikan PLTN adalah Kalimantan, daerah perbatasan antara Sumatra dan Singapura serta Jawa bagian utara.
Nuklir dan energi lainnya mempunyai resiko masing-masing ketika energi tersebut digunakan sebagai pembangkit tenaga listrik. Tetapi yang harus dilakukan adalah meminimalisasi resiko tersebut dan harus dipikirkan bagaimana menggunakan energi dengan cara yang aman. Pada saat ini, energi nuklir digunakan untuk tujuan damai dan dilarang digunakan untuk tujuan perang. International Atomic Energy Agency (IAEA) akan selalu mengawasi perkembangan energi nuklir di dunia. Dan kita sebagai anggota juga wajib untuk mengirim laporan mengenai kondisi nuklir terakhir ke IAEA.
Terkait kesiapan pembangunan PLTN di Indonesia, Kepala Bapeten menjelaskan sampai detik ini belum ada satupun aplikasi yang masuk ke Bapeten untuk melakukan pendirian PLTN. Tapi disatu sisi, sumber daya manusia dan struktur yang ada di Bapeten sudah mampu untuk mengawasi PLTN di Indonesia. Hot issue PLTN memang akan menjadi pro kontra di kalangan publik , tapi itu adalah hal yang wajar terjadi di setiap negara. Yang penting adalah adanya program sosialisasi yang baik melalui media maupun tatap muka langsung, sehingga pada akhirnya terjadi good acception dari masyarakat.
imgkonten

Sumber : Humas

BAPETEN Link

mkananmenu_2024-02-26-145126.png
mkananmenu_2021-04-19-125003.png
mkananmenu_2021-04-19-125235.png
mkananmenu_2021-08-25-114254.png
mkananmenu_2024-03-25-135103.png
mkananmenu_2024-05-15-171035.jpeg

Feedback

GPR Kominfo

Video

International Links