Banner BAPETEN
Seminar Nasional Energi
Kembali 02 Desember 2013 | Berita BAPETEN
bdi_031213084051.jpg

(Yogyakarta,BAPETEN) 

bdi_021213032815.jpgMengingat mulai menipisnya ketersediaan energi fosil yang dimiliki Indonesia, mengharuskan kita untuk mencari energi alternatif yang dapat memenuhi kebutuhan pasokan energi nasional. Salah satu energi alternatif yang kini mulai banyak diperhitungkan adalah nuklir, meski keberadaan nuklir masih mengundang pro dan kontra di tengah masyarakat.

Berangkat dari hal tersebut, maka kalangan perguruan tinggi yang tergabung dalam Ikatan Legislatif MIPA (IKLIM), menggelar Seminar Nasional Energi yang mengangkat tajuk "Menguak Kebijakan Energi Nasional" di Auditorium UIN Sunan Kalijaga,Yogyakarta, Minggu (01/12/13). Hadir sebagai pembicara Kepala BAPETEN As Natio Lasman, dan Anggota DPRD Yogyakarta M. Zuhrif Hudaya, berikut undangan yang datang dari seluruh Dewan Senat Mahasiswa Fakultas MIPA se-Indonesia serta mahasiswa umum.

Saat menyampaikan kuliah umumnya tentang Pengawasan Pembangunan PLTN di Indonesia, Kepala BAPETEN mengatakan, mengingat sebagian wilayah Indonesia berada pada kawasan ring of fire, maka pembangunan PLTN terlebih dahulu harus dilakukan studi tapak sehingga dapat diperoleh lokasi yang kegempaannya minimal. Dengan demikian dapat meniadakan potensi timbulnya tsunami.
imgkontenimgkonten
Menanggapi pertanyaan terkait kesiapan SDM yang ada, Kepala BAPETEN mengungkapkan, dilihat dari kacamata Pengawasan terhadap Pemanfaatan Tenaga Nuklir, maka SDM Indonesia mempunyai kemampuan dalam mengoperasikan dan merawat PLTN. "Hal ini dapat dilihat dari pengoperasian dan perawatan 3 buah reaktor riset, kesesuaian hasil inspeksi yang dilakukan oleh BAPETEN maupun IAEA terhadap reaktor-reaktor nuklir di Indonesia, serta implementasi yang baik pada budaya keselamatan dalam pengoperasian reaktor nuklir," ujar Kepala BAPETEN.

Semenjak kejadian kecelakaan PLTN Fukushima, seluruh negara yang memiliki PLTN segera melakukan pembenahan terutama terhadap aspek keselamatannya. Berdasarkan atas kejadian di Fukushima tersebut, maka penentuan tapak PLTN menjadi sangat penting. "BAPETEN terus mengembangkan peraturannya sesuai dengan guidance dari IAEA, sehingga dapat dicapai tujuan untuk mewujudkan keselamatan, kesehatan pekerja dan anggota masyarakat, serta perlindungan terhadap lingkungan hidup," imbuh Kepala BAPETEN.

Melalui seminar ini diharapkan para peserta dapat memahami akan kondisi energi yang ada saat ini, dimana keberadaan kalangan akademisi merupakan generasi penerus yang nantinya dapat melanjutkan tongkat estafet fungsi pengawasan itu sendiri.

Sumber : Humas

BAPETEN Link

mkananmenu_2024-02-26-145126.png
mkananmenu_2021-04-19-125003.png
mkananmenu_2021-04-19-125235.png
mkananmenu_2021-08-25-114254.png
mkananmenu_2024-03-25-135103.png
mkananmenu_2024-05-15-171035.jpeg

Feedback

GPR Kominfo

Video

International Links