Banner BAPETEN
Seminar Dharma Wanita Persatuan BAPETEN dan Kemenristek Melestarikan Batik Sebagai Khasanah Budaya Indonesia
Kembali 06 November 2012 | Berita BAPETEN
bdi_061112075016.jpg

(Jakarta,BAPETEN) 

bdi_061112061842.jpgBatik adalah seni mendekorasi kain menggunakan teknik rintang warna dimana perintangnya dikenal dengan malam yang ditorehkan ke kain dengan menggunakan alat canting. Sejarah pembatikan di Indonesia berkaitan erat dengan perkembangan kerajaan Majapahit dan penyebaran ajaran Islam di Tanah Jawa. Dalam beberapa catatan, pengembangan batik banyak dilakukan pada masa-masa Kerajaan Mataram, kemudian pada masa Kerajaan Solo dan Yogyakarta. Awalnya batik hanya sekedar hobi dari para keluarga raja di dalam berhias lewat pakaian, namun perkembangan selanjutnya, oleh para masyarakat batik dikembangkan menjadi komoditi perdagangan.

imgkontenimgkonten
imgkonten
Sebagai salah satu warisan budaya asli Indonesia, Batik juga telah diakui dunia internasional dan dikukuhkan oleh UNESCO pada 2 Oktober 2009 yang dicantumkan ke dalam daftar Representatif sebagai Budaya Tak-Benda Warisan Manusia (Representative List of The Intangible Cultural Heritage of Humanity). Warisan Budaya asli Indonesia ini diharapkan dapat dilestarikan dan lebih jauh dapat memotivasi serta mengangkat harkat para pengrajin batik dan mendukung peningkatan kesejahteraan rakyat.

Berdasarkan hal tersebut Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Riset dan Teknologi bersama DWP BAPETEN dalam memperingati HUT DWP dan Hari Ibu Tahun 2012 menyelenggarakan seminar dengan tema "Marilah Kita Lestarikan Batik sebagai Khasanah Budaya Indonesia. Seminar tersebut diselenggarakan pada Selasa (06/11) di Ruang Komisi Utama Lt. 3 Gedung II BPPT. Acara tersebut dibuka secara resmi oleh Penasehat DWP Kemenristek, Violet Gusti Muhammad Hatta.
Ketua DWP BAPETEN Ibu As Natio Lasman dalam kesempatan pembukaan acara menyampaikan sambutan bahwa acara yang diprakarsai oleh Ibu Kemenristek ini dapat menambah pengetahuan tentang batik dan sekaligus mengetahui serta mempraktekkan proses mencanting batik dimana selama ini hanya mengenakan busana batiknya saja. Untuk itu maka pembicara yang diundang berasal dari Musium Tekstil Jakarta, Dian Nurhadi yang didampingi moderator Ketua Studi Batik Universitas Cokroaminoto Yogyakarta, Rifaida Zulkifli.

Dalam presentasi, Dian Nurhadi memaparkan tentang Sejarah Batik di Indonesia, Filosofi Membatik dan Ragam Batik di Indonesia. Ibu-ibu Dharma Wanita Persatuan di Lingkungan Kemenristek dan LPNK menyimak pemaparan tersebut dengan penuh perhatian dan kemudian mempraktekkan cara mencanting batik pada sesi acara selanjutnya. Disela-sela acara tersebut panitia penyelenggara memberikan penghargaan kepada ibu-ibu undangan yang hadir mengenakan batik yang serasi serta penghargaan untuk kategori lainnya termasuk hasil mencanting yang terbaik.

imgkontenimgkonten

Sumber : DWP BAPETEN

BAPETEN Link

mkananmenu_2024-02-26-145126.png
mkananmenu_2021-04-19-125003.png
mkananmenu_2021-04-19-125235.png
mkananmenu_2021-08-25-114254.png
mkananmenu_2024-03-25-135103.png
mkananmenu_2024-05-15-171035.jpeg

Feedback

GPR Kominfo

Video

International Links