Kepala Biro Perencanaan Yusri Heni Nurwidi Astuti dalam pengantarnya, menguraikan bahwa kerjasama yang efektif harus mampu mendukung pengawasan tenaga nuklir yang memenuhi aspek keselamatan, keamanan dan seifguard. Sedangkan tujuan lain dari rapat koordinasi ini adalah problem solving dalam rangka efektivitas pengawasan, peningkatan kesempatan sumber daya manusia, menjalin networking untuk penguatan mitra kerjasama sehingga dapat meningkatkan kepercayaan lembaga di tingkat nasional maupun internasional.

Diharapkan penguatan efektivitas kerjasama terjalin di seluruh jajaran eselon, dan unit kerja teknis serta kesestamaan. Dua hal yang menjadi perhatian untuk bagian kerja sama, yaitu isu keamanan nuklir dan sinkronisasi antar project dan TENORM. Untuk itulah pada akhir acara, akan diadakan evaluasi mengenai kerjasama dalam dan luar negeri.

Acara selanjutnya yaitu pengarahan dari Kepala BAPETEN Jazi Eko Istiyanto, beliau menekan bahwa informasi dan networking sangat penting, karena bisa menghasilkan man, machine, money dan material. Informasi adalah kekuatan, memang tidak terlihat, tapi memberikan pengaruh yang berharga dan tidak dapat di audit. Dengan adanya kreasi dan kolaborasi yang baik, kita dapat memilih kerjasama yang saling menguntungkan.

Memasuki acara inti, terdapat pemaparan mengenai Kebijakan dan Strategi Politik Luar Negeri ASEAN untuk kerja sama dalam rangka MEA dan AFTA dari Staf ahli bidang ekonomi, sosial dan budaya Kementerian Luar Negeri, presentasi dan diskusi tentang SK Penanggung jawab Kerja Sama Luar Negeri, Rencana Aksi Kerja Sama EU, Evaluasi terkait Kerja sama TENORM, Kerja sama Kementerian Kesehatan dan Kerja Sama Trilateral, serta Evaluasi kerja sama dalam dan luar negeri.