Selain dihadiri Menteri Riset dan Teknologi Suharna Surapranata, raker ini juga dihadiri segenap Kepala LPNK di lingkungan Kementerian Ristek, termasuk Kepala BAPETEN As Natio Lasman, yang didampingi Sekretaris Utama Wawan Suwanda Djajasudarma, Kabag Program Soegeng Rahadhy serta Kasubbag Penyusunan Program dan Anggaran Achmad Bussamah.

Banyak hal yang kemudian diulas dalam kesempatan tersebut diantaranya mengenai keterlibatan kalangan perguruan tinggi yang dianggap mempunyai peranan penting dalam pengembangan iptek di tanah air serta perlunya pembuatan road map untuk teknologi-teknologi terapan.

Disamping itu, bahasan raker juga menyinggung mengenai perlunya road map untuk teknologi nuklir pada akhir 2014. Inisiatif ini dilakukan untuk mengetahui telah sejauh mana perkembangan teknologi nuklir, khususnya yang digunakan untuk energi di tanah air. Apakah masih mengandalkan atau tetap bertahan pada kondisi sumber daya yang dimiliki Indonesia saat ini.

Menurut Menristek, peran iptek bagi pembangunan bangsa sangat penting, karena sesuai dengan UU No.18/2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Iptek, diantaranya mempunyai tujuan memperkuat daya dukung iptek bagi keperluan mempercepat pencapaian tujuan negara, dan meningkatkan daya saing dan kemandirian dalam memperjuangkan kepentingan negara di dunia internasional.

Sehingga fungsi dan peran pemerintah sangat dibutuhkan dalam menumbuhkan motivasi dan memberikan stimulasi dan fasilitas, dan menciptakan iklim yang kondusif bagi perkembangan sistem iptek di tanah air. Namun, kemajuan iptek juga membutuhkan peran serta masyarakat dimana masyarakat wajib memberikan dukungan serta turut membentuk iklim yang dapat mendorong perkembangan Sistem Nasional Iptek.

Untuk perkembangan pemanfaatan teknologi nuklir, BAPETEN selaku badan pengawas, mempunyai beberapa kegiatan yang masuk ke dalam kegiatan prioritas LPNK. Kegiatan tersebut diantarannya, Pengkajian Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir; Perumusan dan Pengembangan Peraturan Perundangan Instalasi dan Bahan Nuklir; Pengembangan dan Pengelolaan Pelayanan Perizinan Instalasi dan Bahan Nuklir; Penyelenggaraan dan Pengembangan Inspeksi Keselamatan, Keamanan dan Seifgard Instalasi dan Bahan Nuklir; serta Penyelenggaraan dan Pengembangan Keteknikan, Sistem Manajemen dan Kesiapsiagaan Nuklir.