Dengan adanya kejadian tersebut, maka Direktur Keteknikan dan Kesiapsiagaan Nuklir BAPETEN, Selasa, 16 Desember 2014, langsung menerjunkan tim inspektur untuk melakukan tindakan pengukuran paparan radiasi di sekitar lokasi terjadinya ledakan. Tim kemudian bergabung dengan tim dari pemda setempat yang melibatkan dinas tenaga kerja, dinas lingkungan hidup, serta dinas pertambangan dan energi, untuk melakukan pertemuan dengan pihak PT. Krakatau Posco. Selanjutnya dilakukan investigasi terkait dampak ledakan.

Hasil investigasi menunjukan bahwa lokasi kejadian berada di area Steel Making Plant yang jaraknya 500 meter dari lokasi terpasang sumber radiasi (Plate Mill), dimana memiliki paparan radiasi yang nilainya sama dengan paparan radiasi latar (terukur 0,02 - 0,03 mikrosivert/jam).

Berdasarkan hasil investigasi tersebut, tim menyimpulkan bahwa ledakan tidak berdampak pada lokasi terpasangnya sumber radiasi Cs-137 yang terletak di area Plate Mill, baik secara kondisi fisik bangunan maupun nilai paparan radiasi yang ditimbulkan, sehingga dapat dikatakan aman. Tim juga merekomendasikan agar Petugas Proteksi Radiasi (PPR) segera membuat laporan tertulis sesuai dengan format laporan jika terjadi keadaan darurat dan segera mengirimkannya ke BAPETEN.