Banner BAPETEN
Press Release Kegiatan Survei Bapeten terhadap Radioaktivitas Alam Mamuju
Kembali 22 Maret 2012 | Berita BAPETEN
bdi_220312102224.jpg

(Jakarta,BAPETEN) 

bdi_220312102224.jpgSehubungan dengan pemberitaan yang beberapa hari ini ditayangkan di sejumlah media, yang berjudul adanya paparan zat radioaktivitas alam yang sangat tinggi di Mamuju, Sulawesi Barat, yang selanjutnya arah pemberitaannya bahwa Sulawesi Barat, dalam hal ini daerah Mamuju, terdapat kandungan uranium yang sangat besar. Tentunya pemberitaan tersebut perlu kami luruskan, sehingga terdapat kesamaan persepsi bahwa kandungan uranium perlu diteliti dan dikaji lebih mendalam dengan waktu yang panjang, holistik dan komprehensif. Oleh karena itu, kami menyampaikan Press Release yang berisikan tentang kronologis kegiatan BAPETEN, terhadap survei radioaktivitas alam di Mamuju, Sulawesi Barat.


PRESS RELEASE

Kronologis Radiasi Alam di Provinsi Sulawesi Barat


Sesuai dengan Undang-undang No 10 Tahun 1997 Tentang Ketenaganukliran bahwa pengawasan pemanfaatan ketenaganukliran dilakukan oleh sebuah Badan Pengawas yang selanjutnya dengan Keputusan Presiden No 76 Tahun 1998.

Pengawasan sebagaimana dimaklumatkan dalam UU No 10 Tahun 1997 dilakukan melalui 3 pilar utama yaitu Peraturan, Perizinan dan Inspeksi, dengan tujuan menjamin keamanan, keselamatan, dan kedamaian di bidang penggunaan, pemanfaatan serta hal lain yang terkait dengan dampak zat radioaktif kepada pekerja masyarakat dan lingkungan.

Sehubungan dengan berita yang beberapa hari ini di tayangkan di beberapa media, tentang adanya paparan radioaktivitas alam yang sangat tinggi di Mamuju, Sulawesi Barat, yang selanjutnya memunculkan title, bahwa Sulawesi Barat dalam hal ini daerah Mamuju, terdapat kandungan uranium yang sangat besar. Tentunya pemberitaan tersebut perlu kami luruskan, bahwa kandungan uranium yang dimaksud perlu diteliti dan dikaji lebih mendalam sebagaimana pernyataan kami beberapa waktu lalu, dalam pertemuan antara pemerintah daerah dengan BAPETEN, yang dalam kesempatan tersebut juga diliput oleh beberapa media.

Berikut kami sampaikan pernyataan kami, beserta kronologis peristiwa survei dari radioaktifitas alam di mamuju Sulawesi Barat.

Pada tanggal 13 – 16 Maret 2012, Tim BAPETEN bekerja sama dengan BAPEDALDA dan pemerintah daerah setempat telah melakukan survei radioaktivitas alam di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat. Tujuan survei adalah untuk mengetahui peta radioaktivitas alam di wilayah Mamuju, khususnya untuk mengetahui titik-titik mana yang memiliki radioaktivitas tertinggi. Hasil pemetaan itu diharapkan dapat digunakan oleh Pemerintah Daerah setempat sebagai bahan masukan dalam pemetaan potensi daerah dan perencanaan pengembangan.

Dari hasil survei BAPETEN, yang diperkuat dengan data pemetaan radiasi dari Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), didapatkan bahwa ada titik-titik tertentu di wilayah Kabupaten Mamuju yang memiliki tingkat radioaktivitas alam yang cukup tinggi, yaitu sekitar 3 s/d 5 kali radiasi latar dibandingkan dengan daerah lain di Mamuju. Titik-titik yang terukur tinggi radioaktivitas alamnya tersebut berada di kecamatan Takandaeng dan Botteng.
BAPETEN menyampaikan bahwa adanya radioaktivitas alam yang tinggi tersebut, tidak perlu disikapi dengan rasa takut, melainkan dengan menjadikannya sebagai acuan oleh Pemerintah Daerah untuk melakukan penelitian lebih lanjut dalam rangka pengambilan kebijakan pengembangan potensi dan pembangunan daerah. Penelitian lebih lanjut itu misalnya terkait dengan potensi pertambangan (tambang apa saja yang ada di dalam perut bumi), epidemiologi (kondisi kesehatan masyarakat), perencanaan tata-ruang, perencanaan infrastruktur, dll. Dengan peta radioaktivitasnya BAPETEN akan berkoordinasi dengan dinas-dinas terkait di wilayah tersebut dalam mendukung perumusan kebijakan untuk melindungi masyarakat dan lingkungan dari radiasi yang berlebihan.

Radioaktivitas alam yang tinggi juga tidak perlu dikhawatirkan, asalkan pemerintah daerah bisa mengatur agar tidak ada peningkatan radioaktivitas tambahan akibat kegiatan manusia yang berlebihan, misalnya penambangan yang kurang memperhatikan aspek lingkungan. Radioaktivitas alam yang tinggi juga bisa dijadikan indikator akan adanya kandungan bahan tambang tertentu yang bermanfaat bagi daerah. Sebagai contoh di Iran terdapat daerah yang memiliki radioaktivitas tinggi seperti di Ramsar, ternyata dari daerah tersebut Iran memiliki tambang Uranium yang cukup besar. Namun demikian, untuk Mamuju belum bisa disimpulkan seperti itu, karena masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut oleh para ahli tambang dan geologi.


Biro Hukum Dan Organisasi

Sumber : Humas

Tautan BAPETEN

mkananmenu_2024-02-26-145126.png
mkananmenu_2021-04-19-125003.png
mkananmenu_2021-04-19-125235.png
mkananmenu_2021-08-25-114254.png
mkananmenu_2024-03-25-135103.png
mkananmenu_2024-05-15-171035.jpeg

Feedback

GPR Kominfo

Video

Tautan Internasional

Tautan LPNK