Banner BAPETEN
Penutupan Workshop Review dan Kriteria Keberterimaan dalam Rangka Perizinan Tapak PLTN
Kembali 13 Maret 2011 | Berita BAPETEN
bdi_140311031107.jpg

(Jakarta,BAPETEN) 

bdi_140311030634.jpgGempa bumi dan tsunami di Jepang pada Jumat (11/3) mengingatkan BAPETEN untuk berhati-hati saat memilih atau meloloskan perizinan tapak PLTN. Untuk mengantisipasi kejadian alam yang tidak dapat dihindari tersebut, maka pada awalnya harus dilakukan perhitungan seberapa besar potensi kejadian alam yang akan terjadi di suatu lokasi. Setelah itu memperhatikan desain atau rekayasa apa yang dibuat manusia untuk mengatasi kemungkinan kejadian alam tersebut. Semakin tidak ada potensi bahaya maka semakin baik tapak sehingga tidak diperlukan desain yang rumit.

imgkonten
Lebih lanjut Deputi Pengkajian Keselamatan Nuklir menyampaikan bahwa workshop ini merupakan pembekalan dalam rangka meningkatkan wawasan, pengetahuan, dan khususnya pembekalan untuk OJT. Meskipun dalam waktu singkat, namun peserta diharapkan dapat menyerap atau mengikuti dengan baik semua ilmu yang diajarkan. "Saya ingin berpesan bahwa ini jangan dianggap berakhir karena ini baru pemanasan. Kalau permainan, ini belum dimulai. Permainannya nanti kalau sudash dikirim ke OJT ke negara tertentu dan itupun belum permainan yang sebenarnya. Bila dihadapkan pada kenyataan harus mengevaluasi dokumen-dokumen, harus mereview dokumen aplikasi tapak PLTN, itu baru betul-betul mulai bermain." Kemudian Deputi PKN berpesan kepada seluruh peserta untuk terus menerus belajar dan mulai sekarang selalu meningkatkan kemampuan secara serius untuk menghadapi PLTN yang pertama dan yang paling menentukan keberlanjutannya di kemudian hari.
Pelatihan yang telah berlangsung selama dua hari ini (10-11/3) didikuti oleh empat puluh peserta dari BAPETEN dan tiga orang peserta tamu dari KNKT. Pelatihan ini juga menghadirkan nara sumber yang berkompeten di bidangnya yaitu antara lain dari KNKT; Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Kepala Balai Diklat, Andajani Muljanti menyampaikan laporan penyelenggaraan workshop bahwa materi yang diajarkan pada hari pertama berupa aspek seismik, geoteknik dan vulkanologi; sedangkan hari kedua diisi dengan aspek eksternal human indus event. Sesuai dengan metoda pembelajaran dalam workshop ini dimana nara sumber tidak memberikan latihan atau simulasi bagaimana perizinan tapak tetapi hanya berupa ilmu-ilmu untuk mengevaluasi perizinan tapak sebagai bekal mengikuti OJT. Dan peserta akan terus mengikuti workshop-workshop lain sampai bulan Mei, karena pada bulan berikutkan peserta yang terpilih akan mengikuti OJT.
imgkonten

Sumber : Humas

Tautan BAPETEN

mkananmenu_2024-02-26-145126.png
mkananmenu_2021-04-19-125003.png
mkananmenu_2021-04-19-125235.png
mkananmenu_2021-08-25-114254.png
mkananmenu_2024-03-25-135103.png
mkananmenu_2024-05-15-171035.jpeg

Feedback

GPR Kominfo

Video

Tautan Internasional

Tautan LPNK