Dalam sambutannya, Kepala BAPETEN banyak menguraikan tentang segala bentuk pemanfaatan tenaga nuklir di Indonesia, seperti yang terdapat di bidang industri dan kesehatan. Selain itu, Kepala BAPETEN menambahkan, terkait dengan sistem keamanan nuklir yang saat ini dituntut lebih ketat lagi, maka sumber dan zat radioaktif tidak boleh lepas ke arah yang tidak bertanggungjawab.

Hal itulah, lanjut Kepala BAPETEN, yang kita jaga sekarang ini, dengan memasang empat Radiation Portal Monitor (RPM) di sejumlah pelabuhan di Indonesia, seperti yang terdapat di Tanjung Priok, Tanjung Perak, Batam, dan Belawan.

RPM ini merupakan peralatan yang mampu mendeteksi bahan nuklir dan zat radioaktif yang terdapat dalam kontainer, tanpa perlu membuka kontainer terlebih dahulu. Kemampuan deteksi RPM ini sangat tinggi sehingga sekecil apapun bahan nuklir yang terdapat dalam kontainer dapat terdeteksi.

Pada akhir sambutannya Kepala BAPETEN berpesan agar para peserta dapat mengikuti pelatihan ini dengan sebaik-baiknya, karena ke depannya isu nuklir bukannya mengecil tetapi akan semakin menguat.

Seusai memberikan sambutannya, Kepala BAPETEN secara simbolis mengalungkan bukti tanda peserta diklat yang kemudian diikuti oleh seluruh peserta lainnya. Peserta yang mengikuti pelatihan ini berasal dari Bakorkamla yang berjumlah 8 orang dan Gegana Polri sebanyak 10 orang.