Banner BAPETEN
Nuclear Security Summit (NSS) - III
Kembali 26 Maret 2014 | Berita BAPETEN
bdi_260314022456.jpg

(Den Haag-Belanda,BAPETEN) 

bdi_260314011447.jpgKota Den Haag, Belanda, dipilih sebagai tempat berlangsungnya NSS-III, 24-25 Maret 2014, karena kota ini mempunyai reputasi sebagai kota perdamaian, keadilan, dan keamanan. Kantor Pusat Pengadilan Internasional dan Pengadilan Internasional terhadap kriminal ada di Den Haag. NSS ini dihadiri oleh 53 negara dan 5 organisasi internasional. Pimpinan delegasi adalah Presiden dari 14 negara, Wakil Presiden dari 4 Negara (termasuk Indonesia), selebihnya adalah Perdana Menteri, Menteri Luar Negeri, dan 2 orang Raja yaitu dari Yordan dan UAE. Lima pejabat Organisasi Internasional yang turut menghadiri NSS-III ini adalah Sekretaris Jenderal PBB, Direktur Jenderal IAEA, Presiden EU Commission, Presiden EU Council, dan Sekretaris Jenderal INTERPOL.

Perlu diketahui, bahwa target pada NSS-III ini adalah mencegah tindakan terorisme dengan memanfaatkan bahan nuklir dengan cara (1) mereduksi jumlah bahan nuklir yang "membahayakan", Meningkatkan tingkat keamanan terhadap bahan nuklir dan zat radioaktif, dan (3) Meningkatkan kerjasama internasional. Dan salah satu substansi NSS ini adalah untuk menanggulangi terorisme nuklir dengan mencegah bahan nuklir berbahaya jatuh ke tangan-tangan tidak tepat.
Pada NSS-III ini Kepala BAPETEN, Prof. Jazi Eko Isthiyanto, bersama Menteri Luar Negeri dan Dirjen Multilateral Kementerian Luar Negeri mendampingi Pimpinan Delegasi, yakni Wakil Presiden RI. Turut serta dalam Delegasi tersebut Deputi Perijinan dan Inspeksi,  Martua Sinaga, dan As Natio Lasman. Beberapa kegiatan sebelum NSS III dilaksanakan di Amsterdam, Belanda antara lain Nuclear Knowledge Summit pada 20-22 Maret 2014 yang diikuti oleh Kepala BAPETEN dan Deputi Perizinan dan Inspeksi. Adapun obyek yang dibahas dalam pertemuan yang diikuti kurang lebih 250 peserta tersebut adalah: Improving Regime Cohesion, Regional Approach To Nuclear Security, Information Sharing and Peer Review, dan Advancing Security of Nuclear Fissile and Radioactive Sources. Pada prinsipnya pada pertemuan ini Negara-negara Anggota PBB didorong untuk meratifikasi dan mengimplemetasikan semua Konvensi dan Code of Conduct yang telah diterbitkan. Selain membahas tentang informasi dan inventarisasi data High Enrich Uranium (HEU) dan Low Enrich Uranium (LEU) yang ada di dunia serta strategi pengolahannya, juga dilakukan pendekatan secara regional peningkatan kapasitas dan pembentukan Center of Excellent (COE) on Nuclear Security.
imgkonten

Sumber : Humas

BAPETEN Link

mkananmenu_2024-02-26-145126.png
mkananmenu_2021-04-19-125003.png
mkananmenu_2021-04-19-125235.png
mkananmenu_2021-08-25-114254.png
mkananmenu_2024-03-25-135103.png
mkananmenu_2024-05-15-171035.jpeg

Feedback

GPR Kominfo

Video

International Links