Menurut Taruniyati, pertemuan yang telah kali kedua diselenggarakan, dilihat dari partisipasi peserta trendnya semakin meningkat. Melalui lokakarya ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat, pengetahuan, sekaligus membuka cakrawala mulai hal-hal yang terkait dengan pemanfaatan zat radioaktif, instalasi nuklir maupun fasilitas radiasi.

Pada kesempatan yang sama Arif mengungkapkan, dalam kunjungan belajar para mahasiswa kami, sangat berkenaan dengan fungsi BAPETEN selaku Badan Pengawas. Hal ini dapat dilihat dalam kurikulum pendidikan dan mata kuliah yang ada seperti proteksi radiasi.

Arif menambahkan, kunjungan belajar semacam ini bertujuan untuk membekali para mahasiswa tentang pengetahuan praktis. Selain itu para mahasiswa juga dapat langsung bertanya kepada narasumber yang memang ahli dibidangnya.

Diharapkan dengan adanya program ini, lanjut Arif, mahasiswa dapat mengenal lebih dekat salah satu instansi yang pernah dikunjungi dan telah berkontribusi dengan memberikan bekal pengetahuan sesuai dengan bidangnya. Program kedepan yang nantinya akan dirintis adalah lulusan mahasiswa kami, diusulkan dibawah bimbingan dan supervisi dari BAPETEN.

Mengingat diklat proteksi radiasi sangat penting, diharapkan kalangan mahasiswa dapat dibekali dengan diklat tersebut. “Diklat proteksi radiasi yang disupervisi dari BAPETEN, nantinya merupakan lisensi bukan partisipasi. Jika nantinya lolos kualifikasi, baru dapat dinyatakan lulus,” ujar Arif.