Kerja sama BAPETEN dengan IAEA dalam Technical Visit on Security Inspections of Radioactive Material and Associated Facilities
Kembali 21 November 2022 | Berita BAPETENKegiatan ini merupakan implementasi dari "ASEANTOM project on strengthening regulatory capacities for licensing, inspection, and enforcement for the security of radioactive material and associated facilities in South East Asia", yang akan berlangsung mulai tanggal 21 sd 25 November 2022 di Jakarta.
Hadir sebagai peserta dari kegiatan iniperwakilan dari negara Laos, yakni Thiem Homsana bersama 4 orang lainnya serta dari negara Myanmar, Ms. Yamin Kyaw yang juga bersama 4 orang rekannya, sehingga jumlah peserta ada 10 orang. Peserta dari negara Brunai dan Kamboja yang semula akan hadir, ternyata berhalangan.
Sementara dari BAPETEN hadir Deputi Bidang Perizinan dan Inspeksi Zainal Arifin, Direktur Inspeksi Fasilitas Radiasi dan Zat Radioaktif Asep Saifulloh Hermawan, Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan Ahmad Ciptadi Syuryavin, serta Sub Kelompok Fungsi Kerja Sama Luar Negeri Deni Rahmat Sanjaya beserta staf dan juga Sub Kelompok Fungsi Kerja Sama Dalam Negeri Devi Susanti bersama staf. Kelompok Fungsi Kerja Sama memang menjadi host dalam kegiatan ini.
Tujuan dari kegiatan ini,untuk memberi gambaran umum kepada peserta tentang pelaksanaan inspeksi keamanan sumber radioaktif dan fasilitas terkait yang dilaksankan oleh BAPETEN di Indonesia.
Plt. Kepala BAPETEN Sugeng Sumbarjo dalam sambutannya yang dibacakan oleh Asep S. Hermawan mengatakan, BAPETEN sebagai badan pengawas diamanatkan oleh undang-undang untuk melaksanakan fungsi pengaturan guna menjamin terpenuhinya keselamatan, keamanan, dan pengamanan pemanfaatan tenaga nuklir secara damai.
“ Untuk menjawab tantangan tersebut, Indonesia melalui BAPETEN telah mengembangkan kerjasama dengan forum kerjasama regional seperti Asian Nuclear Safety Network (ANSN) dan Asia-Pacific Safeguards Network (APSN), dan ASEAN Network of Regulatory Bodies on Atomic Energy (ASEANTOM). forum tersebut dibentuk untuk berbagi pengalaman dan meningkatkan pembangunan kapasitas keselamatan, keamanan dan pengamanan nuklir di kawasan” ujarnya.
BAPETEN menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya atas partisipasi dalam kunjungan peserta mengikuti kegiatan ini. “Suatu kehormatan bagi Indonesia, khususnya BAPETEN, untuk menjadi tuan rumah technical visit yang sangat penting ini. Kunjungan tersebut dilakukan di bawah proyek ASEANTOM untuk memperkuat kapasitas peraturan untuk perizinan, inspeksi, dan penegakan keamanan bahan radioaktif dan fasilitas terkait di Asia Tenggara” sambungnya.
Lebih lanjut disampaikan, BAPETEN sebagai badan pengawas ketenaganukliran memiliki peran utama untuk menyusun peraturan, menerbitkan izin dan melakukan proses pemeriksaan pemanfaatan tenaga nuklir termasuk sumber radioaktif dan kegiatan terkait di Indonesia.
Disamping itu, Keamanan sumber radioaktif telah menjadi isu internasional, oleh karenanya Indonesia melalui BAPETEN harus mengambil peran penting untuk memastikan pemegang lisensi memenuhi persyaratan yang harus dilakukan.
BAPETEN bekerja sama dengan pemangku kepentingan nasional terkait untuk terus meningkatkan kontrol atas keamanan sumber radioaktif dan kegiatan terkait untuk mencegah potensi penggunaan bahan radioaktif untuk tujuan kriminal.
Selanjutnya disampaikan, Indonesia akan memegang posisi sebagai ASEAN pada tahun 2023, yang berarti BAPETEN akan mengambil peran sebagai Ketua ASEANTOM tahun depan. BAPETEN berkomitmen untuk memajukan kinerja ASEANTOM untuk berkontribusi pada upaya pembangunan masyarakat ASEAN yang lebih baik serta upaya global untuk memperkuat keselamatan dan keamanan nuklir.
“Saya yakin bahwa dengan komitmen yang kuat terhadap integrasi dan kepemimpinan yang berdedikasi, Indonesia akan terus memberikan kontribusi yang lebih besar bagi perkembangan ASEANTOM’ lanjutnya.
“Saya berharap semua orang menikmati diskusi yang produktif dan bermanfaat selama pertemuan ini, rekan-rekan saya akan membantu Anda untuk berbagi pengalaman dalam mengendalikan keamanan sumber radioaktif dan kegiatan terkait di Indonesia” Ujar Plt. Kepala BAPETEN dalam sambutannya yang dibacakan oleh Asep S. Hermawan.
Deputi Perizinan dan Inspeksi Zainal Arifin menyampaikan, “ melalui kegiatan ASEANTOM yang dihadiri oleh Myanmar dan Laos ini, kita berharap adanya kolaborasi pengawasan tenaga nuklir di ASEAN. Tentunya hal ini untuk menjamin keselamatan dan keamanan penggunaan nuklir dimanapun di berbagai penjuru. Kolaborasi ini sangat penting untuk membangun sinergi antar negara-negara ASEAN dalam pengawasan tenaga nuklir” tukasnya.
Pada kesempatan pertama, disampaikan materi terkait Kebijakan Pengaturan Ketenanukliran di Indonesia yang diberikan oleh Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan Ahmad Ciptadi Syuryavin. Sesi presentasi kedua disampaikan Nanang Triagung, terkait Infrastruktur Regulasi Indonesia Tentang Keamanan Sumber Radioaktif. Pada sesi ini Nanang menyampaikan bahwa: 1) Indonesia memiliki perhatian dan komitmen yang tinggi untuk melaksanakan pengamanan sumber radioaktif. 2) Indonesia juga telah memiliki infrastruktur hukum yang memadai di bidang hukum, pemerintahan dan Peraturan BAPETEN terkait masalah keamanan. 3) Peraturan menjadi legal standing untuk perizinan dan inspeksi. 4) BAPETEN selalu melakukan penyempurnaan terhadap regulasi yang ada tentang standar terkini dan dinamika penerapan keamanan.
(BHKK/Bams).
Komentar (0)