Banner BAPETEN
IAEA Pra-seed Misi Mengidentifikasi dan merencanakan kelanjutan IAEA/ISSC
Kembali 26 Juni 2013 | Berita BAPETEN
bdi_260613075234.jpg

(Jakarta,BAPETEN) 

bdi_260613074706.jpgKeselamatan tapak merupakan syarat penting dalam pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Dalam pemilihan lokasi PLTN tersebut, berbagai aspek keselamatan perlu dikaji dan dipertimbangkan, antara lain yang berkaitan dengan faktor bahaya eksternal serta perlindungan terhadap masyarakat dan lingkungan.

Dalam rangka menyiapkan SDM Pengawas untuk mengevaluasi permohonan izin tapak PLTN. Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) bekerja sama dengan International Atomic Energy Agency (IAEA) mengadakan IAEA PreSeed Mission To Identify and plan further IAEA/ISSC assistance to Indonesia an site safety Aspects and Protection of Nuclear Installations Against External Hazards (IAEA Pra-seed Misi Mengidentifikasi dan merencanakan kelanjutan IAEA/ISSC bantuan kepada Indonesia Aspek keamanan situs dan Perlindungan Instalasi Nuklir Terhadap Bahaya Eksternal) di Kantor BAPETEN, Jakarta, 25-27 Juni 2013.
Acara dihadiri dua pakar perwakilan IAEA, Yoshimitsu Fukushima dan Ovidiu Coman yang berbicara tentang teknologi ketenaganukliran. Lokakarya dihadiri 40 peserta dari BAPETEN, Lipi, BPPT, BATAN, PT. Surveyor Indonesia dan Kementerian ESDM (Energi dan Sumber daya Mineral).
imgkontenimgkonten
Dalam sambutannya Direktur Inspeksi Instalasi dan Bahan Nuklir Reno Alamsyah, menyampaikan bahwa lokakarya ini penting dalam upaya meningkatkan kinerja BAPETEN untuk menyiapkan tenaga pengawas yang lebih professional. Terutama dalam mengemban tugas pokok BAPETEN yang harus mendahulukan keamanan. Mengingat pentingnya pemilihan tapak PLTN, IAEA melalui International Seismic Safety Centre (ISSC) menawarkan bantuan kepakaran melalui Site and External Events Design Review Service (SEED) kepada semua negara anggota IAEA, termasuk Indonesia. Misi SEED tersebut merupakan evaluasi independen terhadap keselamatan tapak dan desain terhadap berbagai bahaya yang mungkin timbul terhadap PLTN, baik secara eksternal maupun internal.
Disampaikan pula dalam 3 hari ini, akan mengidentifikasi kapabilitas kepakaran nasional dalam evaluasi keselamatan tapak PLTN. Untuk itu dari dalam negeri juga akan mempresentasikan antara lain tentang peraturan dan pedoman untuk situs PLTN (BAPETEN) dan status pekerjaan untuk situs PLTN evaluasi di Indonesia dan bantuan yang diperlukan dari IAEA.
Hal ini terkait, Pemerintah Bangka Belitung telah meminta Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) untuk melakukan penelitian tentang kesesuaian Bangka-Belitung sebagai tempat PLTN. Sebuah pra-survei yang telah dilakukan untuk melihat prospek Pulau Bangka sebagai lokasi PLTN pertama di Indonesia. Survei ini menghasilkan pemilihan 2 calon lokasi. Sebuah studi Pra-Kelayakan dilakukan oleh BATAN pada pengenalan reaktor kecil dan menengah untuk kogenerasi di Bangka Belitung. Demikian antara lain sambutan yang mewakili Kepala BAPETEN untuk membuka lokakarya.

Sumber : Humas

BAPETEN Link

mkananmenu_2024-02-26-145126.png
mkananmenu_2021-04-19-125003.png
mkananmenu_2021-04-19-125235.png
mkananmenu_2021-08-25-114254.png
mkananmenu_2024-03-25-135103.png
mkananmenu_2024-05-15-171035.jpeg

Feedback

GPR Kominfo

Video

International Links