Banner BAPETEN
Halal Bihalal 1434 H Keluarga Besar KORPRI BAPETEN
Kembali 19 Agustus 2013 | Berita BAPETEN
bdi_200813064824.jpg

(Jakarta,BAPETEN) 

bdi_200813032300.jpg"Kehidupan ini adalah miracle dan takdir. Miracle dari segi proses penciptaannya. Takdir, karena kita tidak tahu akan dilahirkan di mana, anaknya siapa, pada budaya yang bagaimana, dan seterusnya. Kita masing-masing ditempa dalam perjalanan hidup kita, dalam kehidupan keluarga kita (berkecukupan, pas-pasan, kekurangan), menempuh pendidikan dengan segenap suka-dukanya", demikian sambutan Kepala BAPETEN mengawali acara Halal Bihalal 1434 Keluarga Besar KORPRI BAPETEN yang diselenggarakan pada Selasa (20/08) di halaman Gedung A dan B BAPETEN.

imgkontenimgkonten
imgkonten
Lebih lanjut Beliau menyampaikan bahwa saat ini ditakdirkan dihimpun dan bekerja di BAPETEN, melaksanakan tugas pengawasan ketenaganukliran, dan dapat mengais rejeki yang halal untuk menghidupi diri dan keluarga maka saling maaf dan memaafkan menjadi penting, karena pada hakekatnya kita tidak ingin melukai sesama anggota keluarga besar BAPETEN.

Kepala BAPETEN juga memberikan apresiasi kepada team Reformasi Birokrasi dimana BAPETEN telah diputuskan berhak mendapatkan Tunjangan Kinerja per Juli 2013. Untuk itu diharapkan agar segera menikmati realisasinya dengan mengimbangi dalam kedisiplinan kehadiran, efektifitas dalam bekerja, dan peningkatan prestasi.

imgkonten
Setelah sambutan Kepala BAPETEN, acara yang dihadiri oleh Menristek Gusti Mohammad Hatta, Deputi Bidang Perijinan dan Inspeksi Martua Sinaga, Deputi Bidang Pengkajian Keselamatan Nuklir Khoirul Huda, Sekretars Utama BAPETEN Mohammad Dani dan seluruh pejabat struktural lainnya, para undangan dari KPI, Dewan Pusat KORPRI Nasional, Dharma Wanita, para Purna Bhakti, dan seluruh Keluarga Besar BAPETEN ini kemudian dilanjutkan dengan sambutan Menristek.

Menristek menyampaikan bahwa kita baru saja meninggalkan training puasa Ramadhan yang mengharapkan kita menjadi orang yang bertaqwa dan mampu mengendalikan diri. Lebih dari itu, puasa dapat membentuk kita menjadi orang yang mensyukuri segenap karunia Ilahi. Untuk itu, dengan mendasari kata taqwa berupa taqorub atau mendekatkan diri dengan Allah SWT, qonaah yaitu mensyukuri apa yang diberikan Tuhan, dan warak atau berhati-hati terhadap segala sesuatu, maka kita diingatkan untuk selalu memaafkan sesama dan mengikat tali silaturahmi untuk mendapat hikmah limpahan rejeki, kesehatan dan lain-lain.

imgkontenimgkonten
imgkonten
Acara Halal Bihalal yang diawali dengan pembacaan kalam Ilahi dan saritilawah oleh Sukanta dan Rinasari ini dimeriahkan pula oleh Paduan Suara BAPETEN dan Marawis Nurul Hijriah dengan pemandu acara Sugeng Priatno dan Jenita Geraldina Abram. Puncak acara Halal Bihalal ini diisi dengan ceramah oleh motivator Hari Subagya. Penutup acara berupa salam salaman saling memaafkan dan makan siang bersama.

Motivator Hari Subagya membuat suasana acara menjadi meriah dengan ceramah tentang perubahan. Salah satu kiat untuk mampu merubah adalah dengan mempunyai tujuan yang kuat dan jelas. Sang Motivator yang berasal dari Karanggede Boyolali ini kemudian menjabarkan bahwa musuh perubahan tersebut adalah 1). malas; 2). data masa lalu; 3). keyakinan yang membatasi; 4). belum tahu caranya; dan 5). takut. Sedangkan kiat yang lain untuk melakukan perubahan sendiri adalah dengan positif thingking, yaitu berpikir yang menghasilkan respon yang baik, yang memberdayakan, dan hal-hal baik lainnya.

Selain itu juga dijelaskan tentang masalah stress dimana menurut survey yang dilakukan oleh Ray and Hamilton terdapat sepuluh penyebab stress. 5 diantaranya terjadi pada hubungan pasutri; 3 yang lainnya karena illness, injuries dan masuk penjara. Sedangkan 2 yang terakhir terdapat di dunia kerja yaitu PHK dan pensiun yang pada intinya adalah kehilangan pekerjaan.

Pada akhir ceramah Beliau menjabarkan terdapat dua macam tipe pegawai yang merupakan orang-orang yang terseleksi dan mempunyai potensi. Kedua macam tipe pegawai tersebut adalah yang mempunyai potensi tinggi dengan performance dan kontribusi yang tinggi dan tipe yang mempunyai potensi rendah dengan performance dan kontribusi yang rendah pula. Tipe pertama akan menjadi bintang dan tipe kedua akan menjadi pembuat masalah (trouble maker). "Seperti dalam formula Tuhan dimana di kehidupan ini ada 2 yaitu sunatulloh dan inayatulloh, maka pilihan ada di kita. Kita yang memegang kendalinya, untuk itu kita harus memilih yang lebih baik!", tegas Sang Motivator menutup ceramahnya.

imgkontenimgkonten

Sumber : Humas

BAPETEN Link

mkananmenu_2024-02-26-145126.png
mkananmenu_2021-04-19-125003.png
mkananmenu_2021-04-19-125235.png
mkananmenu_2021-08-25-114254.png
mkananmenu_2024-03-25-135103.png
mkananmenu_2024-05-15-171035.jpeg

Feedback

GPR Kominfo

Video

International Links