Banner BAPETEN
Forum Komunikasi Media Bangka Belitung
Kembali 09 Desember 2013 | Berita BAPETEN
bdi_111213034524.jpg

(Pangkal Pinang - Bangka Belitung,BAPETEN) 

bdi_111213011412.jpgMedia massa memiliki peran yang cukup besar dalam menyampaikan informasi dan sosialisasi tentang pemanfaatan iptek nuklir sehingga insan pers diharapkan mampu memahami nuklir dengan benar terlebih dahulu, dapat menggali informasi dan mengetahui masalah-masalah tentang nuklir secara lebih mendalam sebelum disampaikan kepada publik agar berita yang disajikan lebih mudah dipahami masyarakat. Hal tersebut mengemuka dalam acara Forum Komunikasi Media Bangka Belitung yang bertajuk "Prospek Pemanfaatan Iptek Nuklir untuk Kesejahteraan Masyarakat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang diselenggarakan oleh BATAN di Pangkal Pinang pada Senin (09/12) pagi.

imgkonten
Acara yang dihadiri tujuh jurnalis media nasional baik cetak dan online serta belasan jurnalis media lokal Bangka Belitung tersebut dipandu oleh Kepala Bidang Evaluasi dan Dokumentasi BATAN Dedi Miharja. Turut hadir sebagai nara sumber Kepala Dinas ESDM Taufik yang mewakili Gubernur Bangka Belitung, Kepala BAPETEN As Natio Lasman, PT. Surveyor Indonesia Irman Bustaman, dan Peneliti BATAN Erni Rifandiyah Arief. Acara selanjutnya akan diisi dengan peluncuran secara resmi Forum Jurnalis Nuklir (forjun) yang akan disaksikan oleh Kepala BATAN Djarot Sulistyo Wibowo, Direktur Pemberitaan Media Indonesia Usman Kamsong, Kepala Dinas Kominfo Babel Alip Pribadi dan Kepala BAPETEN.

Pemaparan pertama tentang hasil kegiatan studi kelayakan calon tapak PLTN di Babel selama tiga tahun oleh Irman Bustaman. Dinyatakan bahwa hasil studi kelayakan tersebut sudah lengkap dengan hasil menyebutkan layak untuk dibangun PLTN yang mampu untuk 6 unit di Bangka Barat dan 4 unit PLTN di Bangka Selatan yang masing-masing menghasilkan 1000 Mega watt elektrik. Dokumen tersebut akan diserahkan ke BAPETEN untuk direview, legalisasi dan izin calon tapak. Selain pembangunan jalan umum untuk pelaksanaan survey yang dapat bermanfaat bagi masyarakat, hasil studi tapak yang berupa analis geologi, data oceanografi, meteorologi, seismografi dan lainnya dapat dimanfaatkan langsung oleh Pemerintah Daerah Bangka Belitung.

imgkonten
Pemaparan dilanjutkan dengan penyampaian materi "Strategi Pencapaian Riset Pengelolaan Logam Tanah Jarang" oleh Erni Rifandiyah Arief. Erni menjelaskan bahwa Bangka Belitung merupakan daerah yang cukup prospek dikembangkan sebagai wilayah eksplorasi mineral radioaktif terutama monasit karena berdasarkan estimasi secara hipotetik terdapat uranium sekitar 24.000 ton, thorium sekitar 120.000 ton dan rare earth sekitar 7 juta ton. potensi monasit di Bangka sebanyak 1,5 milyar ton. Potensi tersebut dibutuhkan di dunia industri dengan hasil berupa magnet, katalis, metalurgi, optical dan semikonduktor.

Kepala BAPETEN selanjutnya menyampaikan materi tentang Regulasi Ketenaganukliran, Pengawasan Pembangunan PLTN di Indonesia. Pak As Nasio menjelaskan syarat utama pembangunan PLTN untuk tujuan komersial dilaksanakan oleh BUMN, badan swasta, atau koperasi; harus dibangun di atas tanah dan menggunakan teknologi teruji (proven technology). Teknologi teruji ini maksudnya teknologi yang digunakan dalam suatu desain yang telah terbukti melalui pengalaman operasi reaktor paling singkat 3 tahun secara selamat dengan faktor kapasitas rerata minimal 75 %. Tahapan perijinan PLTN di Indonesia mengacu multi step licensing, yaitu perijinan untuk tapak, konstruksi, komisioning, operasi dan dekomisioning.

"Pengalaman yang dipunyai dalam mengelola berbagai instalasi nuklir termasuk reaktor riset kiranya merupakan modal yang sangat berharga dalam penguasaan teknologi PLTN", demikian jelasnya. Ia menambahkan, "Hingga saat ini terdapat 8 orang inspektur kita yang ditugaskan di IAEA, dan ditugaskan untuk menginspeksi Jepang, Iran, Timur Tengah, Eropa, Afrika Selatan, dan Kanada". Selain itu, hasil pengawasan BAPETEN terhadap pengelolaan berbagai instalasi nuklir di BATAN menunjukkan kesiapan SDM dalam menyongsong Introduksi PLTN.

SDM Indonesia, satu-satunya dari kawasan ASEAN, dan merupakan 1 dari 20 anggota, ditunjuk sebagai anggota IAEA Fact Finding Mission Team terkait dengan kecelakaan nuklir di Fukushima Daiichi. Demikian juga Direktur PIBN BAPETEN sebagai Chairman for Advive after Fukushima Daiichi Nuclear Accident yang dibentuk oleh IAEA.

Berdasar atas kejadian di Fukushima Daiichi maka penentuan tapak PLTN menjadi sangat penting. BAPETEN terus mengembangkan peraturannya sesuai dengan guidance dari IAEA, sehingga dapat dicapai tujuan untuk mewujudkan keselamatan dan kesehatan pekerja dan anggota masyarakat serta perlindungan terhadap lingkungan hidup.

imgkontenimgkonten

Sumber : Humas

BAPETEN Link

mkananmenu_2024-02-26-145126.png
mkananmenu_2021-04-19-125003.png
mkananmenu_2021-04-19-125235.png
mkananmenu_2021-08-25-114254.png
mkananmenu_2024-03-25-135103.png
mkananmenu_2024-05-15-171035.jpeg

Feedback

GPR Kominfo

Video

International Links