Tujuan dari FGD ini adalah memberi gambaran tentang sistem perizinan dan inspeksi yang diterapkan di PRI P.T. Batantek, PRR BATAN, PTLR BATAN dan industri penghasil TENORM.

Dalam sambutannya, Bapak Martua Sinaga menyambut baik forum seperti ini guna meningkatkan pengetahuan para inspektur terhadap obyek pengawasan, termasuk terhadap peraturan ketenaganukliran. Industri penghasil TENORM juga perlu mendapat perhatian lebih mengingat nilai strategis yang dimilikinya. Direktur Inspeksi IBN, Bapak Dedik Eko Sumargo, dalam sambutannya menekankan pentingnya sosialisasi ini mengingat keempat obyek pengawasan di atas telah masuk ranah IBN. Untuk itu perlu dilakukan langkah-langkah cepat agar pengawasan terhadap keempat obyek tetap berjalan dengan baik.

Presentasi pertama disampaikan oleh Bapak Darsino, Kepala Subdirektorat Inspeksi Fasilitas Penelitian dan Industri, DIFRZR. Dipaparkan temuan-temuan penting dan status keselamatan instalasi terkini. Presentasi kedua disampaikan oleh Ibu Suyati, Kepala Subdirektorat Perizinan Fasilitas Penelitian dan Industri, DPFRZR. Ibu Suyati memaparkan sistem perizinan BALIS terhadap keempat obyek pengawasan tersebut dan tantangan yang dihadapi perizinan selama ini.

Pada sesi tanya jawab yang pertanyaannya diajukan secara tertulis, para inspektur menanyakan hal beragam, mulai dari hal teknis detail instalasi sampai dengan hal administratif umum.

Acara berakhir tepat pukul 15.00 dan ditutup oleh Direktur Inspeksi IBN. Pertemuan FGD-2 direncanakan pada Rabu, 24 Juli 2013 dengan tema tentang “Penegakan Hukum” yang akan diikuti oleh Inspektur IBN dan Inspektur FRZR.