Setelah lantunan ayat suci Al Quran yang dibacakan oleh Sukanta, acara diawali dengan sambutan Ketua Pengurus Masjid Al Hidayah BAPETEN Ismail dimana disampaikan bahwa acara silaturahmi ini biasanya dilaksanakan pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan dan pada saat ini dilaksanakan dengan pertimbangan waktu/kesempatan para pihak dapat bersilaturahmi.

Ismail berharap agar para anak yatim/piatu yang menerima santunan dan para pendamping tersebut tidak menilai berdasarkan dari sisi besarnya atau jumlahnya tetapi dari manfaat dan nilai silaturahmi yang dapat terus terjalin.

"Mudah-mudahan dengan kehadiran kita disini mari kita anggap sebagai silaturahmi sebaik-baiknya antara para pegawai BAPETEN dengan masyarakat di lingkungan sekitar sini. Kami berharap nanti yang dilakukan tidak sebatas rutinitas seperti biasa tetapi membuat kita bertemu, bertegur sapa, saling mengingat, saling menasehati, menjadi berkesan dan menjadi media silaturahmi antar kita", lanjut Ketua Pengurus Masjid Al Hidayah BAPETEN.

Kepala BAPETEN melanjutkan acara dengan memberikan sambutan yang menyetujui bahwa kegiatan ini jangan dilihat dari nilainya tetapi merupakan bentuk perhatian BAPETEN terhadap masyarakat sekitar. Beliau menekankan bahwa dengan taat beribadah setiap orang dapat melakukan sesuatu yang tak bisa dibayangkan sebelumnya. Dan yang penting adalah usahanya meskipun yang memberikan hasil nanti Allah. "Sehingga acara silaturahmi ini dapat untuk berbagi pahala karena kita masing-masing dapat saling memberi dan menerima", demikian Beliau menutup sambutannya.

Acara dilanjutkan dengan tausiah yang disampaikan Ustad Yunus. Ustad menyampaikan bahwa ada tiga amalan sunnah yang jarang dilakukan yaitu pertama menyegerakan berbuka puasa; kedua, mengakhirkan sahur; dan ketiga, berbicara yang baik, jangan sampai menyakiti hati orang lain tatapi lebih baik beristigfar.

Setelah itu menjelang berbuka bersama, Ustad Aris Gunawan menutup rangkaian acara dengan doa untuk kebaikan semuanya. Puncak acara adalah pemberian santunan kepada masing-masing anak yatim/piatu oleh Kepala BAPETEN dan para pengurus Masjid.