Kepala BAPETEN Eko Jazi Istiyanto, membuka secara resmi workshop yang berlangsung selama 5 hari ini. Dalam sambutannya Jazi mengatakan, pertemuan ini sangat besar manfaatnya untuk memenuhi kebutuhan kita memahami tentang pengelolaan dan pengendalian TENORM yang aman, meningkatkan pengetahuan dan pengalaman mengenai kontrol regulasi dari TENORM, serta membuat suatu prosedur teknis untuk melindungi pekerja, masyarakat dan lingkungan terhadap radiasi pengion dari TENORM termasuk strategi pembuangannya.

Saat sesi pemaparan, presentasi pertama disampaikan oleh Direktur Pengaturan Fasilitas Radiasi dan Zat Radioaktif, Ishak, yang menjelaskan tentang aktifitas BAPETEN dalam melakukam regulasi TENORM termasuk strategi pembuangannya.

Pada kesempatan ini BAPETEN juga menghadirkan sejumlah narasumber seperti dari STUK Finlandia Mika Markkanen, serta delegasi IAEA H. Burcin Okyar, yang menyampaikan presentasi tentang pengalaman di negaranya dalam melakukan regulasi NORM.

TENORM sendiri dapat dihasilkan dari pertambangan mineral, industri minyak dan gas, dan beberapa kegiatan industri lainnya. TENORM yang mengandung radioaktif alami dalam konsentrasi aktivitas tinggi, dapat menyebabkan kerugian bagi manusia dan lingkungan saat mereka tidak dikelola dengan baik. Workshop ini diikuti 30 peserta yang berasal dari intansi terkait antara lain BATAN, Pertamina, PT Timah, ESDM, Bapedalda, dan kalangan akademisi.[BHO/RUS/AA]