Ketua panitia Nasyeh Taufiq melaporkan, peserta seminar sebanyak 123 mahasiswa STTN Nuklir. Pembicara terdiri dari BAPETEN, Ristek, BATAN, STTW, Asia Lab Group Malaysia.

Dalam kesempatan tersebut Ketua STTN-BATAN Dr. Sutomo Budiarjo M.Eng menginformasikan, “Lulusan STTN sampai saat ini banyak yang bekerja di bidang pertambangan. Tentunya hal ini sangat berguna. Bagi perkembangan usaha pertambangan maupun pengalaman lulusan mahasiswa dalam menerapkan keilmuannya.”

Acara dibuka kepala BATAN yang diwakili kepala Pusat Teknologi Limbah Radioaktif (PTLR)-BATAN Drs. Heru Umbara. Dalam sambutannya disampaikan, antara lain, “TENORM di Indonesia jumlahnya cukup besar meskipun aktivitasnya kecil, Padahal potensi paparan dari Tenor ini sama besarnya dengan limbah radioaktif para khususnya.”

Pada kesempatan tersebut, Direktur Pengaturan Pengawasan Fasilitas Radiasi dan Zat Radioaktif BAPETEN Dra. Novijanti Noor menyampaikan tentang “Pengawasan dan Sistem Regulasi TENORM di Indonesia.” Dalam kaitan ini diuraikan pembahasan PP 33 Tahun 2007 tentang intervensi terhadap paparan kronik yang berasal dari NORM (Naturally Occuring Radioactive Material).

Acara dilanjutkan dengan Presentasi dari Kementerian Ristek, BATAN dan Asia Lab Group dan ditutup dengan ramah-tamah sambil melihat stand pameran yang diadakan BAPETEN. Pada kesempatan ini juga, BAPETEN membuka stand yang banyak dikunjungi oleh para peserta seminar.