Kepala BAPETEN As Natio Lasman, dan sejumlah perwakilan dari IAEA seperti Mr. Samaddar dan Mr. Alnyolar serta Mr. Ovidio Coman, berikut sejumlah pakar dari Spanyol, Italia, Inggris, Jerman, dan Perancis juga tampak hadir dalam acara tersebut.

Dalam sambutannya, Kepala BAPETEN mengatakan, seperti banyak negara di wilayah ini yang sedang mempersiapkan untuk membangun program energi nuklir pertama, hal paling penting yang diperlukan adalah kesiapan infrastruktur pengawasan dan SDM yang sangat profesional.

Disamping itu, Kepala BAPETEN menambahkan, dalam memenuhi kebutuhan tersebut, kegiatan pelatihan untuk mendidik dan melatih para ahli di seluruh negara-negara anggota menyangkut pemilihan evaluasi tapak untuk instalasi nuklir jelas penting.

Dengan demikian, tidak hanya sekedar membagi pembelajaran bagi para ahli, yang harus dilakukan pada awal program nuklir mereka, tetapi kita juga mendapatkan kepercayaan, baik di tingkat domestik maupun internasional, dalam mengendalikan aspek keselamatan generasi pembangkit listrik nuklir. ”Kami menyambut baik upaya untuk lebih meningkatkan pengembangan sumber daya manusia dan proses pemilihan dan evaluasi tapak untuk program energi nuklir,” ujar Kepala BAPETEN.

Pada akhir sambutannya, Kepala BAPETEN menuturkan, bahwa dengan adanya acara ini akan memberikan banyak manfaat bagi BAPETEN dan para negara-negara anggota, untuk memenuhi kebutuhan dalam rangka meningkatkan keahlian melalui pertukaran informasi di antara para negara anggota yang hadir dalam acara tersebut.

Terlebih dengan adanya gempa disertai tsunami yang menerjang Jepang yang kemudian berdampak pada kecelakaan PLTN Fukushima beberapa waktu lalu, kiranya dapat dijadikan pelajaran berharga bagi negara-negara di dunia. Maka dari itu, masalah keselamatan dan keamanan PLTN saat ini tengah menjadi perhatian dunia internasional sehingga diharapkan kejadian serupa tidak terulang kembali.