Direktur Inspeksi Fasilitas Radiasi dan Zat Radioaktif (DPFRZR), Asep Saifullah Hermawan selaku penyelenggara dalam kegiatan mengatakan rapat ini bertujuan untuk melakukan koordinasi dengan pihak BAPPENAS terkait rencana inovasi inspeksi dan pengawasan partisipatif yang sedang dikembangkan oleh BAPETEN. Rakor juga bertujuan untuk melakukan koordinasi terkait data BALIS untuk menentukan arah inovasi guna menunjang pengawasan BAPETEN.

Sementara itu Plt. Kepala BAPETEN Sugeng Sumbarjo dalam arahannya mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan dalam rangkaian penyusunan Renstra 2025. “Kegiatan ini merupakan proses brainstorming sehingga BAPETEN mengundang BAPPENAS. Saat ini BAPETEN sudah melakukan evaluasi Renstra 2020” ucapnya.

Sebagai informasi, diperkirakan Renstra 2025 baru akan ditetapkan oleh Presiden terpilih sehingga kemungkinan akan disahkan pada Semester II tahun 2024. Ditambahkan oleh Sugeng bahwa “BAPETEN akan mengusulkan program baru, bukan lagi Inovasi tetapi Pemanfaatan dan Pengawasan”.

Hadir dalam kegiatan ini perwakilan dari BAPPENAS yakni Koordinator Bidang Difusi dan Inovasi Treknologi BAPPENAS Arumningsih, serta Tenaga Ahli Sub-Kolaborator Mitra MTN, Adila Nahdiana Dewi. Sedangkan dari BAPETEN turut hadir Kepala Biro Hukum, Kerja Sama dan Komunikasi Publik Indra Gunawan, Kepala Biro Perencanaan, Informasi dan Keuangan Achmad Bussamah, Direktur Keteknikan dan Kesiapsiagaan Nuklir Zulkarnain dan beberapa Ketua Pokja dan staf terkait BAPETEN.

”Dalam penyusunan Renstra 2025, perlu diperhatikan lagi tentang tagging Prioritas Nasional. Usulan yang sebelumnya perlu sedikit perbaikan. Kegiatan-kegiatan utama perlu diperhatikan, kaidah-kaidah pelaksanaan, perlu diskusi intensif terkait penyusunan renstra. “ ujar Arum, perwakilan BAPPENAS dalam salah satu tanggapannya.

Ditambahkan oleh Arum, berdasarkan data dapat dilihat anggaran Inspeksi FRZR mengalami penurunan sejak Pandemi Covid-19 dan belum dapat kembali ke nilai awal sebelum Pandemi Covid-19. Untuk itulah BAPETEN sudah mulai melakukan inovasi pengawasan pada tahun 2022 dan 2023 dengan Inspeksi Partisipatif-Kolaboratif dan Inspeksi Online.

Seperti diketahui, BAPETEN merupakan salah satu dari 10 K/L dengan usulan presentase (%) kenaikan Angka Dasar tertinggi (peringkat 9 dengan kenaikan 198,8M atau 151%).

Menurut Arum, BAPPENAS perlu mendapatkan penjelasan yang lebih menyeluruh untuk melakukan telaah dan persetujuan terhadap perencanaan anggaran BAPETEN. BAPPENAS mendukung perencanaan penganggaran BAPETEN termasuk pengawasan FRZR. Perlu dikawal hingga terbitnya SBPI TA 2025

Menanggapi masukan dari BAPPENAS, DPFRZR merencanakan kegiatan terjun ke lapangan dengan melibatkan BAPPENAS. DPFRZR juga akan melengkapi lagi kebutuhan data dukung untuk pengajuan anggaran dan akan dikoordinasikan dengan Bagian Perencanaan BAPETEN. (BHKK/Bams).