Acara dibuka oleh Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek-Dikti) Mohammad Nasir yang dalam sambutannya menyampaikan beberapa target Program Kemenristek-Dikti yang harus dicapai selama periode 2015-2019, antara lain Program Pembelajaran dan Kemahasiswaan; Penguatan Riset dan Pengembangan; dan Program Penguatan Kelembagaan.

Rakernas kali ini bertemakan "Peningkatan Daya Saing Bangsa melalui Peningkatan Mutu Pendidikan Tinggi dan Inovasi". Ada 5 isu pokok yang didalami yaitu: Penerapan Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT), Akreditasi, Inovasi dan Hilirisasi, Peran Industri dalam mendukung pendidikan dan penelitian di perguruan tinggi dan Penataan Lembaga Pemerintah Non Kementrian ( LPNK) di lingkungan Ristek-Dikti. Meskipun demikian tidak menutup kemungkinan munculnya isu-isu baru yang dibahas selama Rakernas berlangsung.

Rakernas dihadiri 415 peserta, Stakeholder yang diundang adalah Pimpinan PTN, PTS (APTISI dan ABPTSI), Industri (APINDO, KADIN, Perusahaan Swasta), Organisasi Profesi (Persatuan Insinyur Indonesia), Kementerian/Lembaga (Kementerian Perindustrian, Kementerian Keuangan, Kemenpan dan RB), LPNK di lingkungan Kemenristek-Dikti antara lain BATAN, LAPAN, BPPT.

Dari BAPETEN hadir Kepala BAPETEN Prof. Dr. Jazi Eko Istiyanto, M.Sc., Deputi Pengkajian Keselamatan Nuklir Dr. Yus Rusdian Akhmad, Sekretariat Utama Drs. Hendriyanto Hadi Tjahyono, M.Si dan Kepala Biro Hukum dan Organisasi Ir. Andajani Muljanti.

Untuk memperkaya diskusi turut diundang dua orang pembicara kunci yaitu Prof. H. Kasi dari Osaka University yang mempresentasikan Research Culture in Academic Environment dan Holly White dari Regional Head of UK Science yang mempresentasikan Experience in Implementing Innovation Policies at the Department for Business, Innovation and Skills, UK.