Acara dipimpin oleh Pimpinan Sidang H. Teuku Riefky Harsya, Diadakan mulai pukul 14.00-21.20 WIB, Rabu, 18 Mei 2011 di gedung DPR-RI, Senayan. Luluk Sumiarso selaku Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi ESDM menyampaikan tentang “Rencana Pengembangan Listrik dan Energi Baru Terbarukan (EBT)”. Selama ini kita sangat tergantung dari energi fosil, Sedangkan untuk EBT juga mempunyai problematika tersendiri yaitu bahan bakunya menjadi hal yang tidak mudah.

Direktur Perencanaan dan Teknologi-PLN Nasri Sebayang menyampaikan “PLN akan menyiapkan program PLTN berdasarkan Kebijakan Energi Nasional (KEN) dan Rencana Umum Kelistrikan Nasional (RUKN)”. Kepala Batan Hudi Hastowo menyampaikan presentasi tentang “Energi Nuklir Dan Pembangunan Berkelanjutan” yang antara lain mengatakan “Kalau kita menggunakan PLTN hal ini sekaligus menyiapkan energi yang akan dimanfaatkan generasi akan datang, karena PLTN selain menghasilkan energi, juga plutonium.

Untuk menjawab seputar perizinan, kalau PLTN menjadi pilihan salah satu energi alternatif untuk tenaga listrik, Kepala Bapeten yang diwakili Deputi Perizinan dan Inspeksi Martua Sinaga menyampaikan tentang “Kebijakan dan Pengawasan PLTN di Indonesia”, antara lain mengatakan tentang tahapan izin pembangunan PLTN. Ini merupakan tugas Bapeten dalam melaksanakan pengawasan pemanfaantan tenaga nuklir melalui Peraturan, Perizinan dan Inpeksi yang meliputi aspek keselamatan, keamanan dan ketentraman.

Acara dilanjutkan diskusi tentang berbagai pilihan EBT. Dalam diskusi tersebut banyak dibicarakan tentang pilihan alternatif energi listrik dari nuklir. Dalam diskusi banyak ditanyakan tentang kelistrikan, misalnya berapa jumlah listrik yang mampu disediakan PLTN, dan energi EBT lainnya.