Acara penutupan ini juga turut dihadiri oleh Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan Andajani Muljanti, Plh. Penyelenggara Aris Sanyoto, beserta staf pengajar BAPETEN Heryudo Kusumo dan Dedy Sunaryadi.

Dalam sambutannya, Kepala BAPETEN mengatakan, diklat ini penting karena dari LAK kita dapat melihat suatu instalasi dapat berjalan dengan baik atau tidak. Melalui adanya pelatihan LAK ini, tambah Kepala BAPETEN, nantinya akan memperkuat barisan BAPETEN ke depan karena regenerasi adalah suatu keharusan. “Dan diklat adalah salah suatu upaya untuk dapat mewujudkannya,” ujar Kepala BAPETEN.

Terkait dengan General Conference IAEA yang telah berlangsung beberapa waktu lalu, tidak hanya faktor safety yang menjadi sorotan, namun faktor security dan safeguards trendnya juga semakin menguat. Perkembangan yang semakin pesat tersebut tentu tidak terlepas dari pemanfaatan tenaga nuklir di dunia semakin menguat. Dalam kesempatan ini, juga diisi dengan dialog antara Kepala BAPETEN dengan para peserta diklat.  

Pada akhir acara, Kepala BAPETEN dengan disertai Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan, secara simbolis melepas tanda peserta yang kemudian diikuti oleh seluruh peserta diklat. Sebelum berlangsungnya acara penutupan, terlebih dahulu disampaikan laporan hasil evaluasi pelaksanaan diklat yang disampaikan oleh Plh. Penyelenggara.

Tujuan dari diselenggarakannya pelatihan ini sendiri adalah untuk menyiapkan kompetensi yang dibutuhkan dalam mengevaluasi LAK instalasi nuklir secara baik, serta meningkatkan pemahaman peserta mengenai standar melakukan evaluasi terhadap LAK IN.