Melalui TOT diharapkan para peserta dapat meningkatkan kemampuan ntuk menjadi "trainer/fasilitator" yang handal sehingga mampu memberikan kontribusinya untuk mencapai target dan sasaran sesuai dengan yang ditentukan instansi atau lembaga. Selain memahami fase-fase tersebut, seorang trainer saat ini, dibebani tugas yang berat yang berhubungan dengan kemampuan untuk merubah wawasan, pengetahuan, dan tindakan seseorang dari yang sama sekali tidak tahu apa-apa menjadi mampu mengerjakan apa-apa.

Pelatihan ini diarahkan kepada bagaimana menjadi seorang trainer yang hebat, yang mampu memikul tanggung jawab yang besar untuk merubah seseorang sesuai dengan levelnya masing-masing. Kebutuhan akan tenaga ini semakin lama semakin berkembang dengan baik seiring dengan kesadaran instansi atau lembaga bahwa investasi dalam pengembangan berbentuk investasi SDM mendapat porsi yang besar.

Berdasarkan hal tersebut maka Balai Diklat BAPETEN menyelenggarakan TOT yang dibuka secara resmi oleh Kepala Balai Diklat BAPETEN Taruniyati Handayani yang didampingi wakil dari Seksi Penyelenggaraan dan Sarana Pelatihan Jessie Ronny Kristiono serta wakil Tim Pengajar Fatmuanis dan Bagiyono pada Rabu pagi (13/02) di Balai Diklat BAPETEN, Cisarua-Bogor. Pelatihan yang dilaksanakan selama tiga hari tersebut diikuti sebanyak 11 orang peserta yang dipilih dari sekian ratus pegawai BAPETEN berdasarkan kriteria yang ditetapkan.

"Jadi Diklat ini tergolong istimewa. Ada dua diklat di tahun ini yang tergolong istimewa karena tidak dibuka secara umum untuk seluruh pegawai BAPETEN tetapi kami yang memilih berdasarkan kriteria yang ditentukan untuk melancarkan tugas Balai Diklat yang tentu saja tugas Balai Diklat tidak ringan karena bersentuhan dengan kompetensi dari seluruh pegawai BAPETEN. Dan ini sejalan dengan nafas reformasi birokrasi jadi kita memang harus berubah", demikian penjelasan Kepala Balai Diklat.

Tim pengajar dalam pelatihan ini berasal dari Pusdiklat BATAN dimana metode pembelajaran yang dilakukan adalah aktif, tidak hanya penjelasan teori namun juga praktikum yang dilaksanakan. Melalui metode ini, peserta dapat berlatih dan mendapat evaluasi dari penampilan atau cara mengajarnya. Diharapkan dengan metode pembelajaran seperti ini peserta dapat berperan aktif, tidak mengalami kebosanan selama pelatihan dan tujuan pelatihan dapat tercapai; yaitu memahami dan dapat melakukan metode pengajaran yang baik dan benar sehingga tujuan pengajaran dapat tercapai secara efektif dan efisien.

Evaluasi selama pelatihan dilakukan terhadap peserta, materi, pengajar dan penyelenggaraan pelatihan. Evaluasi terhadap peserta dilakukan melalui pre-test dan post-test untuk mengetahui sejauh mana peserta dapat menyerap materi yang diberikan dan mengetahui peningkatan tehnik dan kemampuan mengajarnya. Saat evaluasi dan praktikum peserta akan didokumentasikan agar pengajar dapat mempelajari kekurangan peserta dalam mengajar dan memberikan masukan untuk meningkatkan kemampuannya.