Demikian yang disampaikan Sekretaris Utama Mohammad Dani, saat membuka secara resmi Pelatihan Keamanan Sumber Radioaktif, di ruang Auditorium BAPETEN, Senin (12/11/12) pagi, dengan didampingi Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan Taruniyati Handayani, serta Kepala Seksi Penyelenggaraan dan Sarana Pelatihan Evin Yuliati.

Dengan adanya program keamanan nuklir, tambah Sekretaris Utama, juga dapat mengantisipasi adanya illicit trafficking, dengan melakukan kerjasama seperti yang saat ini telah dilakukan BAPETEN dengan Bakorkamla.

Lebih lanjut Sekretaris Utama mengungkapkan, terkait dengan keamanan sumber radioaktif, instansi atau pengguna juga diwajibkan menambah persyaratan program keamanan sumber radioaktif, sebagai syarat pengajuan izin pemanfaatan tenaga nuklir, dan memiliki petugas keamanan sumber radioaktif, sekaligus memiliki fasilitas atau peralatan yang memadai untuk keamanan sumber radioaktif.

Pelatihan ini diikuti sebanyak 44 orang peserta, terdiri dari 10 orang dari industri radioterapi dan 34 orang dari gauging yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Seusai memberikan kata sambutan, Sekretaris Utama berikut Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan, secara simbolis mengalungkan bukti tanda peserta diklat yang kemudian diikuti oleh seluruh peserta lainnya.

Melalui pelatihan ini diharapkan para peserta dapat menerima materi pelatihan dengan baik, dan pulang ke instansi masing-masing dengan membawa pengetahuan yang bermanfaat.