Pelatihan yang diselenggarakan Balai Diklat BAPETEN tanggal 22 – 26 Agustus 2011 ini, diikuti oleh 17 orang peserta yang seluruhnya berasal dari BAPETEN. Diklat ini sendiri menggunakan lab yang tersedia di BAPETEN untuk menimba dan melatih keterampilan dalam menggunakan software.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala BAPETEN menekankan akan pentingnya fungsi pengawasan yang diemban lembaga, dimana tidak hanya menjamin keselamatan bagi pekerja dan masyarakat tetapi juga bagi lingkungan hidup.

Dengan kejadian kecelakaan PLTN Fukushima di Jepang beberapa waktu lalu, telah memberikan pelajaran yang penting dan berarti bagi kita sebagai badan pengawas, seperti melihat ke mana arah angin berhembus, sebelum akhirnya dapat memastikan bahwa tidak ada radioaktivitas yang masuk ke Indonesia.

“Kepastian ini juga didukung hasil pengukuran oleh tim BAPETEN yang diterjunkan disejumlah daerah seperti Manado, Bontang dan Papua. Dan semua itu adalah masalah dispersi,” ujar Kepala BAPETEN.

Lebih lanjut Kepala BAPETEN mengatakan, dengan adanya PC – COSYMA, dapat dijadikan ajang untuk terus mengembangkan kemampuan tidak hanya sebatas masalah radioaktivitasnya saja. “Pelatihan PC – COSYMA ini, diharapkan tidak hanya dapat mengasah kemampuan diri agar lebih baik lagi, tetapi juga memperhatikan fungsi pengawasan di tanah air ini bisa dilaksanakan dengan baik,” katanya.

Pada akhir sesi, Kepala BAPETEN menyematkan bukti tanda peserta secara simbolis, dengan disaksikan Kepala Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir, serta Kepala Seksi Penyelenggaraan dan Sarana Pelatihan Balai Pendidikan dan Pelatihan BAPETEN.