Pada general conference ke-67 kali ini, delegasi Republik Indonesia dipimpin oleh Yang Mulia Duta Besar RI untuk Austria dan Slovenia dan Perutusan Tetap untuk OI, Bapak Damos Dumoli Agusman, sedangkan Plt. Kepala BAPETEN, Sugeng Sumbarjo, bertindak sebagai Alternate Head of Delegation.

Delegasi BAPETEN lainnya yang turut menghadiri kegiatan ini antara lain Deputi Perijinan dan Inspeksi Zainal Arifin, Direktur Pengaturan Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir Haendra Subekti, Kepala Biro Hukum, Kerja Sama dan Komunikasi Publik Indra Gunawan, dan Koordinator Kerjasama Indah Annisa.

Pada pembukaannya di sesi sidang pleno, Director General IAEA Rafael Mariano Grossi menyatakan bahwa setiap negara harus memutuskan sendiri apakah tenaga nuklir tepat untuk mereka. Namun, semakin jelas pula bahwa semakin banyak negara yang menyatakan ketertarikannya pada energi nuklir, dan mereka bertindak berdasarkan ketertarikan tersebut. “Saat ini, 410 PLTN beroperasi di 31 negara yang menyediakan sekitar 369 gigawatt kapasitas terpasang, memasok sekitar 10% listrik dunia dan sekitar 1/4 dari seluruh listrik rendah karbon. Terdapat 58 PLTN yang sedang dibangun di 31 negara dan reaktor-reaktor ini diharapkan dapat menyediakan sekitar 60 gigawatt kapasitas tambahan.”

Lebih lanjut, Grossi juga menegaskan bahwa keamanan nuklir tetap menjadi perhatian IAEA, dan menyampaikan bahwa pembangunan Pusat Pelatihan dan Demonstrasi Keamanan Nuklir IAEA di Laboratorium di Seibersdorf telah selesai. Pusat keunggulan internasional pertama untuk keamanan nuklir ini akan memungkinkan Negara-negara Anggota untuk mendapatkan manfaat dari pelatihan, pengembangan kapasitas, dan kolaborasi yang belum pernah ada sebelumnya.

Dalam agenda ke-6 Approval of the Appointment of the Director General, Plt. Kepala BAPETEN Sugeng Sumbarjo selaku ketua ASEANTOM 2023 menyampaikan statement mewakili regional ASEAN. Dalam statementnya, Sugeng menyampaikan harapannya agar kiranya Director General IAEA beserta jajaran dapat bekerja sama dengan negara-negara anggota ASEAN dalam mengembangkan kawasan ekonomi ASEAN dengan berkontribusi dalam pemeliharaan perdamaian dan keamanan global, serta mempromosikan penggunaan energi nuklir secara damai. “ASEAN berharap dapat melanjutkan hubungan yang kuat dan konstruktif dengan Direktur Jenderal Grossi dan jajarannya untuk lebih memperkuat kerja sama antara IAEA dan ASEANTOM, memajukan pembahasan mengenai penggunaan dan penerapan energi nuklir secara damai, serta menjajaki kerja sama lebih lanjut di bawah ASEAN-IAEA Practical Arrangements” tutup Sugeng di akhir statementnya.

Dalam sidang pleno kali ini, delegasi Indonesia berkesempatan menyampaikan statement pemerintah Republik Indonesia, pada urutan ke-19. [BHKK/AQ]