Workshop ini dihadiri Deputi Pengkajian Keselamatan Nuklir (PKN) Khoirul Huda, pakar dari IAEA yang terdiri dari T. Hailu, U. Bezdeguemeli, dan M. Ceyhan, serta diikuti sejumlah peserta yang berasal dari lingkungan BAPETEN.

Menurut Deputi PKN, IRRS merupakan misi yang sangat penting keberadaannya bagi BAPETEN, karena dengan IRRS mission ini kita akan dapat melihat potret kita sendiri, mulai dari self assessment atau kajian diri. Dengan ini, kita dapat mencoba mengetahui usaha kita dengan kemampuan yang kita miliki, untuk melihat diri kita sendiri.

Deputi PKN menambahkan, melalui expert yang dikirimkan oleh IAEA, maka pada tahun 2014 nanti, kita akan menerima dan berdiskusi dengan para expert tersebut untuk mengetahui tentang bagaimana keadaan kita yang sebenarnya.

Dengan demikian, sambung Deputi PKN, maka kita akan tahu kelebihan dan kelemahan dan bagaimana kita harus bertindak atas rekomendasi yang dihasilkan dari review mission tersebut. “Penyelenggaraan workshop ini merupakan bagian dari persiapan tersebut, kita akan belajar dan yang terpenting nanti bagaimana kita memahami setiap pertanyaan-pertanyaan dan meresponnya dengan tepat, karena ketepatan merespon menentukan bagaimana potret kita yang sebenarnya,” tambahnya.

Lebih lanjut Deputi PKN menuturkan, kita tidak hanya menjawab setiap pertanyaan, tetapi juga harus menjawab dengan benar setiap pertanyaan tersebut. Lebih penting lagi dari itu, kita juga dapat merencanakan aksi tindak untuk memenuhi apa yang dihasilkan dari misi itu nanti.

Pada akhir sambutannya, Deputi PKN mengharapkan agar workshop ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, karena apa yang nanti akan disampaikan oleh expert IAEA, dapat kita praktekan dalam menerima misi di tahun 2014 nanti. “Tahun 2014 sudah sangat dekat maka persiapan ke arah sana tidak banyak lagi, maka pergunakan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya sehingga kita akan mendapatkan apa yang terbaik untuk kita,” ungkapnya.