Kepala Departemen Nuclear Sciences and Applications IAEA Aldo Malavasi, melakukan lawatannya ke BAPETEN, Selasa (16/5/2017) pagi. Lawatannya ke BAPETEN merupakan bagian dari rangkaian kegiatan yang dilakukan delegasi IAEA, setelah sehari sebelumnya menggelar The IAEA Meeting on The Development, Revision, and Implementation of the Safety Case and Safety Assesment, di Jakarta.
Kepala BAPETEN Jazi Eko Istiyanto, didampingi Sekretaris Utama Hendriyanto Hadi Tjahyono, serta Deputi Perizinan dan Inspeksi Khoirul Huda, menerima langsung kunjungan delegasi IAEA berkewarganegaraan Brasil ini. Kepala BATAN Djarot Sulistio Wisnubroto, tampak turut hadir dalam pertemuan ini.
Pada pertemuan ini Malavasi mengungkapkan apresiasinya terhadap komposisi pekerja di BAPETEN yang dinilai cukup baik. Latar belakang teknis yang kuat, sangat dibutuhkan dalam sektor pengawasan pemanfaatan teknologi nuklir.
Malavasi juga menyatakan kekagumannya terhadap BAPETEN yang telah 19 tahun terbentuk. Brasil yang telah memiliki PLTN, lanjut Malavasi, belum memiliki lembaga pengawas. “Lembaga pengawas berfungsi untuk memberikan rambu-rambu agar dalam pengembangan teknologi nuklir tetap berada dalam koridor aman,” ujar Malavasi.
Hal senada juga disampaikan Djarot. Dirinya mengatakan, lulusan STTN BATAN memang sebaiknya mengabdi ke BAPETEN. Pengetahuan teknis yang mereka miliki, tambah Djarot, akan menjadi aset bagi BAPETEN sebagai lembaga pengawas.
Pada kesempatan yang sama Jazi menuturkan, dari waktu ke waktu permintaan terhadap izin BAPETEN semakin lama semakin meningkat. Hal ini membuat BAPETEN sedikit kesulitan dalam memenuhi permintaan izin terhadap fasilitas radioterapi.
“Peraturan saat ini mewajibkan setiap rumah sakit untuk mendapatkan status izin fasilitas radioterapi dari BAPETEN jika ingin meningkatkan akreditasi. Sementara itu, tenaga inspektur di BAPETEN terbatas,” jelas Jazi.
Sejumlah topik terhangat terkait isu pengawasan pemanfaatan nuklir baik di tingkat nasional maupun mancanegara tidak luput dibicarakan dalam kesempatan ini. Kepala BAPETEN, Kepala BATAN, dan delegasi IAEA diagendakan bertemu kembali di Wina bulan Juli mendatang, guna membahas lebih dalam mengenai isu-isu nuklir aktual.(bho/rus/zd)