Pelaksanaan kegiatan ini dimulai dengan rapat koordinasi dengan agenda pemaparan sistem pelayanan publik dan sistem pelaporan dan pengawasan internal untuk kedua instansi. Acara ini dihadiri oleh Direktur PIBN Dahlia Cakrawai Sinaga, Plh. Kepala Dinas – Asisten Administrasi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Choiril Ustadi, dan Kepala Inspektorat BAPETEN Amil Mardha.

Pada kesempatan ini Direktur PIBN juga menyampaikan bahwa DPIBN telah membangun zona WBK dimana telah menandatangani pakta integritas di awal tahun 2018 dan DPIBN memilih Kabupaten Banyuwangi sebagai tempat belajar untuk meningkatkan pelayanan publik, termasuk pengawasan internal dan peningkatan kinerja lembaga karena sistem tata kelola di Pemkab Banyuwangi telah baik dan mendapat pengakuan tingkat nasional dan internasional. Sementara itu Choiril Ustadi dalam sambutannya menyatakan bahwa usaha peningkatan pelayanan public dimulai dengan merubah spirit masyarakat terlebih dahulu melalui tagline "the sunrise of java". Pembangunan Bandara Banyuwangi dimulai dengan dirancang agar nyaman dengan konsep green airport untuk mendukung eco-tourism. Pembangunan bandara didukung oleh SKPD Kab Banyuwangi dengan menyelenggarakan Festival Banyuwangi. Dengan adanya peningkatan di sektor pariwisata maka mengakat tingkat taraf hidup masyarakat sehingga masyarakat menuntut Pemerintah Daerah untuk meningkatkan juga layanan yang lebih baik dan peningkatan nilai investasi. Dari tuntutan itulah Pemkab mengubah berbagai layanan dari sistem layanan manual menjadi layanan berbasis online, pembangunan mall pelayanan publik untuk perizinan terpadu, dan lounge pelayanan publik.

Pada sesi diskusi, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi mengharapkan jalinan kerjasama yang menguntungkan dengan BAPETEN, misalnya upaya BAPETEN memberikan sosialisasi bahaya/resiko nuklir agar masyarakat Banyuwangi merasakan ketentrataman. Acara ditutup dengan kunjungan BAPETEN ke mall pelayanan publik dan lounge pelayanan publik PemKab Banyuwangi.