Banner BAPETEN
Kunjungan Kerja Komisioner US-NRC ke BAPETEN
Kembali 08 April 2013 | Berita BAPETEN
bdi_090413120044.jpg

(Jakarta,BAPETEN) 

bdi_090413085620.jpgAmerika Serikat (AS) mempunyai PLTN terbanyak di dunia, yang memberikan kontribusi signifikan untuk mensuplai kebutuhan energi domestik mereka. Sementara PLTN di AS diawasi secara ketat, AS masih melakukan pembangunan 1 PLTN lagi. Semenjak beroperasi pertama kali pada 1958, sampai dengan detik ini, tidak ada kecelakaan nuklir di AS yang menyebabkan kejadian fatal atau berimplikasi besar terhadap lingkungan. Ini menunjukkan bahwa pengoperasian PLTN selalu sesuai dengan standard keselamatan yang berlaku dan US Nuclear Regulatory Comission (US-NRC) telah melakukan sistem pengawasan yang efektif. Peranan US-NRC cukup penting karena proses pengawasan yang dilakukan menjadi tolok ukur bagi badan pengawas lainnya dan International Atomic Energy Agency (IAEA).

Untuk itu pada Senin (8/04) ini Delegasi US-NRC yang dipimpin oleh Komisioner William D.Magwood mengunjungi Indonesia selama dua hari dengan tujuan untuk meningkatkan kerjasama antara BAPETEN dan US-NRC. Dalam kunjungan hari pertama ini, Beliau bertemu dengan Menteri Riset dan Teknologi Gusti Muhammad Hatta, Kepala BAPETEN As Natio Lasman dan Kepala BATAN Djarot Sulistio Wisnubroto. Komisioner Magwood pada kesempatan ini didampingi oleh Wakil Dubes Amerika Serikat di Jakarta, Ms. Kristen Bauer dan beberapa pejabat NRC. Hadir pula dalam pertemuan tersebut Deputi Bidang Perijinan dan Inspeksi BAPETEN Martua Sinaga, Deputi Bidang Jaringan Iptek ad-interim, Amin Soebandrio serta Staf Ahli Menristek Bidang Energi dan Material Maju, Agus R. Hoetman.

Pada hari yang sama, BAPETEN menggelar konferensi pers terkait lawatan US-NRC selama dua hari di tanah air. Dalam kesempatan tersebut disebutkan, sesuai dengan program nasional untuk pemenuhan energi listrik yang mengacu pada UU No. 5/ 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional, PLTN berkontribusi sebanyak 2% dari total kebutuhan energi nasional.

Sesuai dengan yang disampaikan oleh Staf Ahli Bidang Energi dan Material Maju Kementerian Riset dan Teknologi Agus Rusyana Hoetman, pada tahun 2025 kebutuhan energi listrik nasional diperkirakan 115 GW. Mengingat pembangunan PLTN mencapai 10 tahun, maka tahun 2014 atau 2015 hendaknya sudah ada pemohon izin yang sudah mengajukan ke BAPETEN. Perlu diketahui, bahwa sejak tahun 2010 BAPETEN telah menyelesaikan peraturan dan sistem perizinan tapak PLTN secara lengkap, termasuk dalam hal kemampuan SDM. Kerja sama yang digalang dengan US-NRC ini juga dalam rangka meningkatkan kapasitas SDM BAPETEN untuk dapat melakukan evaluasi perizinan, khususnya pada tahap penentuan tapak PLTN.
imgkontenimgkonten
Fungsi pengawasan yang dilakukan US-NRC untuk menjamin keselamatan pengoperasian 104 reaktor di AS seharusnya menjadi pelajaran yang berharga bagi Indonesia, khususnya BAPETEN. Efektifitas US-NRC dalam mengatur operasi PLTN dan limbah radioaktif telah sukses memperkuat kepercayaan publik Amerika untuk menerima tenaga nuklir. Kepercayaan ini juga didukung oleh kebijakan US-NRC dalam membangun pengawasan yang transparan dan keterbukaan informasi.
imgkontenimgkonten
imgkontenimgkonten
imgkonten
Komisioner Magwood menjelaskan setelah kecelakaan di Fukushima pada 2011, US-NRC telah telah melakukan langkah-langkah dalam rangka untuk mengevaluasi peraturan keselamatan reaktor nuklir di AS dalam menghadapi seismik dan banjir, termasuk kombinasi dari bahaya ini, yang mungkin mengancam keselamatan PLTN. Dalam hal mengantisipasi kekhawatiran akan keamanan  nuklir, pihak Amerika Serikat bersedia untuk memberikan pelatihan  tentang pengawasan pembangkit tenaga nuklir kepada  Negara-negara lain termasuk kepada Indonesia melalui pemberian bantuan kepakaran (expert assistance) dan pelatihan bagi BAPETEN dalam persiapan pengawasan PLTN  pertama di Indonesia. Menristek menyambut baik tawaran tersebut dan berharap pihak Indonesia dapat memanfaatkannya.
Setelah acara pertemuan dengan Menristek, Delegasi US-NRC diagendakan melakukan courtessycall dengan Kepala BAPETEN yang dilanjutkan dengan konferensi pers dan menjadi pembicara utama dalam Seminar Nasional "Safety of Nuclear Energy from Regulatory Perspective" di Gedung BAPETEN, Jakarta. Pada hari kedua, Beliau dijadwalkan akan mengunjungi fasilitas radiasi RS Kanker Dharmais, Jakarta Barat, dan instalasi RSG G.A. Siwabessy, Serpong. Kunjungan Komisioner Magwood ini diharapkan memberikan gambaran yang jelas untuk publik di Indonesia tentang bagaimana US-NRC mengatur keselamatan pengoperasian PLTN dan limbah radioaktif.
imgkontenimgkonten

Sumber : Humas

Tautan BAPETEN

mkananmenu_2024-02-26-145126.png
mkananmenu_2021-04-19-125003.png
mkananmenu_2021-04-19-125235.png
mkananmenu_2021-08-25-114254.png
mkananmenu_2024-03-25-135103.png
mkananmenu_2024-05-15-171035.jpeg

Feedback

GPR Kominfo

Video

Tautan Internasional

Tautan LPNK