Sosialisasi fungsi BAPETEN sebagai lembaga yang mengemban pengawasan pemanfaatan tenaga nuklir di Indonesia sangat diperlukan mengingat kebanyakan masyarakat di tanah air belum banyak yang mengetahui. Dengan mengintensifkan sosialisasi di daerah-daerah semacam ini, diharapkan pemahaman masyarakat akan nuklir dikemudian hari tidak lagi dipersepsikan negatif bahkan dapat menambah pengetahuan masyarakat akan segala bidang pemanfaatan tenaga nuklir yang telah banyak diaplikasikan di Indonesia saat ini.

Agenda pertama yang dilakukan Kepala BAPETEN adalah menjadi narasumber pada acara Spesial Talk Show Radio Aditya FM, Pekanbaru, yang banyak mengulas tentang pengawasan pemanfaatan iptek nuklir. Seperti diketahui, nuklir bagi sebagaian besar masyarakat lebih banyak diidentikan dengan perang dan pemusnah massal. Untuk itu sangat diperlukan pengawasan, agar nuklir dapat dipergunakan secara damai dan menghasilkan manfaat. ”Nuklir hanya digunakan untuk tujuan damai dan harus mengutamakan keselamatan pekerja, masyarakat dan lingkungan,” tegas Kepala BAPETEN.

Dalam kesempatan tersebut Kepala BAPETEN juga menghimbau agar pemanfaatan tenaga nuklir yang ada saat ini harus menggunakan ijin tanpa kecuali. Karena dengan lisensi itulah, lanjutnya, segala bentuk pemanfaatan tenaga nuklir baik di bidang kesehatan maupun industri dapat memberikan jaminan keselamatan. ”Jika ada pelanggaran perijinan, BAPETEN akan mencabut ijinnya dan pihak yang bersangkutan akan langsung berhadapan dengan hukum yang berlaku,” ujar Kepala BAPETEN.

Petang harinya, Kepala BAPETEN tampil dalam acara dialog khusus Riau TV yang disiarkan secara langsung, dengan mengetengahkan topik Kebijakan Pengawasan Pemanfaatan Tenaga Nuklir di Bidang Industri dan Kesehatan. Menurut Kepala BAPETEN, kemajuan pemanfaatan iptek nuklir yang ada di tanah air saat ini, sudah mulai banyak diperhitungkan di kawasan asia khususnya asia tenggara.

Menyinggung rencana pembangunan PLTN, Kepala BAPETEN berkomentar, PLTN yang nantinya akan dibangun di Indonesia, akan menggunakan teknologi yang telah teruji diberbagai negara atau proven technology. Menyusul pemadaman listrik yang kerap terjadi di sejumlah tempat di Riau, Kepala BAPETEN menuturkan, Riau sangat memungkinkan apabila ingin mendirikan PLTN, karena relatif aman dari gempa.

Agenda Kepala BAPETEN di Riau selanjutnya, diakhiri dengan jumpa pers dengan sejumlah media massa baik cetak maupun elektronik. Kunjungan kerja Kepala BAPETEN ke Riau kali ini bersamaan dengan pameran Gelar Teknologi Tepat Guna Nasional XI Tahun 2009 yang mengambil tempat di kawasan MTQ Bandar Serai, Pekanbaru, Riau.