Konsultasi Publik ini diadakan secara hybrid dengan diikuti 83 peserta luring dan 60 peserta daring. Peserta terdiri dari beberapa instansi diantaranya Asosiasi Profesi, Universitas, Importir dan Rumah Sakit.

Direktur DP2FRZR, Mukhlisin saat sambutan pembukaannya mengatakan pentingnya kegiatan ini agar setiap peraturan yang terbit nantinya mampu terap dan memberikan manfaat bagi masyarakat. "Konsultasi Publik adalah suatu tahapan penting dalam pembentukan peraturan, saya harap dengan adanya kegiatan ini bisa menjaring masukan dan saran dari bapak ibu semuanya," tambahnya.

Acara dilanjutkan dengan presentasi dari Ketua Umum Aliansi Fisikawan Medik Indonesia (AFISMI) Lukmanda Evan Lubis tentang Kriteria Fitur Pesawat Sinar-X Radiologi Diagnostik dan Intervensional dan Uji Keberterimaan pada Sistem Pencitraan Computed Radiography (CR) dan Digital Radiography (DR). Kemudian dilanjutkan presentasi oleh Guru Besar Bidang Fisika Medis Universitas Indonesia Supriyanto Ardjo Pawiro tentang Strategi Rumah Sakit dalam Melaksanakan Kendali Mutu Internal dan ditutup dengan presentasi dari Pengawas Radiasi Ahli Muda BAPETEN Dyah Palupi tentang Rancangan Peraturan BAPETEN tentang Kendali Mutu Pesawat Sinar-X Radiologi Diagnostik dan Intervensional.

Setelah sesi pemaparan materi, dilakukan sesi diskusi antara para narasumber dan peserta. Pembahasan dalam sesi diskusi kali ini diantaranya mengenai detail teknis dalam pengimplementasian jika Raperba ini disahkan nantinya.

Konsultasi Publik ini ditutup oleh Direktur DP2FRZR Mukhlisin, ia mengatakan semua saran dan masukan dalam diskusi hari ini akan dipelajari secara komprehensif oleh BAPETEN. "Kami yakin bahwa keterlibatan banyak pihak bisa membantu dalam penyusunan regulasi yang baik, efisien, tepat dan bermanfaat bagi masyarakat banyak," tutupnya. [BHKK/Da]