Banner BAPETEN
Kondisi Reaktor Fukushima Berangsur Normal
Kembali 24 Maret 2011 | Berita BAPETEN
bdi_240311082619.jpg

(Jakarta,BAPETEN) 

bdi_240311081751.jpgPeristiwa kecelakaan PLTN di Jepang akibat guncangan gempa disertai terjangan tsunami, telah menyita perhatian dan keprihatinan banyak pihak tidak hanya di tanah air tetapi juga dunia internasional. Sebagai bentuk komunikasi lembaga dan masyarakat, maka Kepala BAPETEN As Natio Lasman, meluangkan waktu dengan menerima reporter MetroTV untuk melakukan wawancara, Rabu (23/03/11).

Dalam wawancara tersebut dikatakan, sejauh ini hasil pemantauan dan pemeriksaan WNI serta para penumpang yang tiba di bandara Soekarno-Hatta, belum ada yang terpapar radiasi. Hal ini juga disampaikan oleh Kepala BAPETEN dalam rapat koordinasi dengan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, yang juga dihadiri beberapa menteri terkait, kemarin.
Apa yang terjadi pada reaktor Fukushima Dai'ichi juga selalu dipantau perkembangannya setiap saat. Kepala BAPETEN menuturkan, menurut informasi dari IAEA dan Kedutaan Besar Jepang yang ada di Indonesia, dapat dikabarkan bahwa kondisi reaktor Fukushima berangsur-angsur semakin membaik dan terkendali. Radiasi lingkungan pun tingkatnya juga semakin menurun, sehingga diharapkan tidak ada lagi pencemaran keluar sebagaimana yang dikhawatirkan banyak pihak.

Penanganan dan pemantauan perkembangannya setelah terjadinya kecelakaan PLTN yang dilakukan pemerintah Jepang dan dunia internasional sudah sangat baik. “Secara internasional, ada konvensi yang mengatakan keselamatan nuklir harus senantiasa dibahas bersama dengan IAEA. Menurut IAEA, tidak ada yang diluar kendali, semua terkendali dan suhu di reaktor juga semakin menurun,” kata Kepala BAPETEN.
Dengan demikian, Kepala BAPETEN mengharapkan agar masyarakat tidak perlu risau dan takut dengan isu-isu yang berkembang, yang mengatakan kecelakaan tersebut dapat berimbas ke Indonesia. Masyarakat, tambah Kepala BAPETEN, tidak perlu panik karena sesuai dengan keterangan pemerintah Jepang dan IAEA, yang meledak bukan reaktornya melainkan hidrogen explosion di luar reaktor. “Maka BAPETEN menjamin tidak akan ada radiasi dari Jepang yang akan masuk ke tanah air,” tegasnya.

Sebagai langkah antisipasi, BAPETEN juga telah mengirimkan tim ke Manado untuk melakukan pengukuran di sejumlah tempat dengan melakukan monitor lingkungan dan kualitas udara. Dari hasil pengukuran tersebut juga tidak ditemukan adanya radiasi yang terdeteksi. Selain itu, BAPETEN juga melakukan monitor di sejumlah bandara seperti Soekarno-Hatta, Cengkareng dan Ngurah Rai, Bali, untuk terus memantau perkembangannya.
imgkonten

Sumber : Humas

Tautan BAPETEN

mkananmenu_2024-02-26-145126.png
mkananmenu_2021-04-19-125003.png
mkananmenu_2021-04-19-125235.png
mkananmenu_2021-08-25-114254.png
mkananmenu_2024-03-25-135103.png
mkananmenu_2024-05-15-171035.jpeg

Feedback

GPR Kominfo

Video

Tautan Internasional

Tautan LPNK