Penandatanganan kerjasama dua negara dilakukan langsung oleh Menteri Iptek dan Inovasi Malaysia Datuk Maximus Ongkili dan Menteri Riset dan Teknologi RI Bapak Kusmayanto Kadiman yang diwakili Deputi Program Kementerian Ristek Teguh Rahardjo, Sabtu (19/7) di Jakarta.

Dalam sambutannya Maximus mengatakan, kerjasama dua arah ini sangat penting bagi kemajuan dan mengeratkan hubungan internasional kedua negara. "Kerjasama ini juga untuk mewujudkan kesejahteraan dan kestabilan di bidang ekonomi dan sosial," katanya. Lebih lanjut dirinya menambahkan, dengan adanya penandatangan kerjasama ini diharapkan dapat menghasilkan hasil-hasil riset dan SDM yang dapat memberikan kontribusi bagi dua negara.

Pada kesempatan yang sama, Teguh menegaskan bahwa momentum ini dapat dijadikan ajang bertukar informasi sehingga dapat mencari solusi atas masalah-masalah yang sedang dihadapi oleh kedua negara yang pada gilirannya dapat menciptakan kesejahteraan rakyat. Teguh juga mengharapkan peran aktif kalangan akademisi dan ilmuwan dalam pengembangan iptek di tanah air. "Kalangan akademisi dilibatkan agar inovasi teknologi dapat dikembangan dengan baik," ujarnya.

Instansi yang terlibat dalam penandatanganan kerjasama tersebut antara lain, MIMOS dan ITB, MIMOS dan UI, MIMOS dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember, MIGHT dan Surfactant & Bioenergi Research Centre, MIGHT dan Biomac Corporation, serta BAPETEN dan Atomic Energy Licensing Board (AELB). Kerjasama di bidang keselamatan nuklir antara BAPETEN dan AELB ditandatangani langsung oleh Kepala BAPETEN Bapak As Natio Lasman dan Kepala AELB Raja Abdul Aziz Adenan.

Penandatanganan kerjasama di bidang teknologi ini, baru merupakan permulaan dan akan dikembangkan pada bidang-bidang penting lainnya yang dianggap strategis. Pada malam di hari yang sama, Bapak Kusmayanto Kadiman melakukan pertemuan dengan Datuk Maximus Ongkili yang juga dihadiri sejumlah kepala lembaga termasuk Kepala BAPETEN. Acara ramah tamah antara menteri kedua negara kemudian dilanjutkan dengan jamuan makan malam.