Banner BAPETEN
Gladi Posko Nasional Penanggulangan Kedaruratan Nuklir
Kembali 29 Oktober 2009 | Berita BAPETEN
bdi_021109040259.jpg

(Jakarta,BAPETEN) 

bdi_291009023857.jpgBAPETEN bersama dua belas instansi terkait mengadakan Gladi Posko Nasional (National Table Top Exercise, NTTE) yang merupakan uji coba penanggulangan kedaruratan nuklir. Latihan diselenggarakan pada Kamis (29/10) dan berlangsung di Ruang Tanggap Darurat Nuklir, Gedung C, BAPETEN. Latihan bersama ini merupakan simulasi penanggulangan radiasi nuklir dengan skenario terjadinya kecelakaan pada Reaktor Riset TRIGA MARK Bandung yang menyebarkan radiasi ke kota Bandung. Ini adalah untuk kedua kalinya BAPETEN menggelar Gladi Posko Nasional, setelah yang pertama kalinya dilakukan pada tahun 2007 dengan skenario kecelakaan nuklir di reaktor GA Siwabessy, Serpong.

imgkontenimgkonten
Direktur Keteknikan dan Kesiapsiagaan Nuklir, Reno Alamsyah selaku Direktur Gladi ini melaporkan bahwa tujuan diadakan NTTE ini adalah sebagai sarana latihan kedaruratan nuklir; sebagai acara untuk menguji Organisasi Tanggap Darurat Nuklir Nasional (OTDNN); untuk menguji prosedur internal masing-masing instansi terhadap kinerja nasional; dan secara non-teknis sebagai wadah koordinasi berbagai instansi terkait. Disebutkan pula dalam laporannya bahwa BAPETEN sebagai lembaga pengawas mencoba mensinergikan potensi tiap instansi melalui latihan ini.
Kedua belas instansi yang berperan penting tersebut terdiri dari POLRI-PUSLABFOR, Direktorat Zeni-AD, Gegana Brimob, TNI-KOPASSUS, BIN, BATAN, BMKG, Departemen Pertanian, Departemen Kesehatan, Departemen Perhubungan, dan Dewan Pertahanan Nasional (Wantanas). Tim Penilai yang hadir diketuai oleh Kolonel Dicky W. Usman yang menjabat Wakil Direktur Zeni TNI-AD, sedangkan Ketua OTDNN, Lt.Kol Thomas Bambang Sucipto dari Pusdikzi-AD yang berperan sebagai Kepala BNPB. Selain 4 orang pengamat dari instansi terkait, hadir juga 21 orang Perwira Siswa Pusat Pendidikan Zeni-TNI AD. Rombongan Pengamat diketuai oleh Laksma Endy Samsuhari, Spd., MM. dari Wantanas dan TNI AL. Jumlah keseluruhan partisipan di luar BAPETEN dalam acara Gladi Posko Nasional ini adalah 39 orang.
imgkonten
Kepala BAPETEN, Dr. As Natio Lasman menyampaikan sambutan bahwa acara NTTE merupakan kegiatan rutin yang tertuang dalam Agenda Utama BAPETEN. Beliau menyatakan, “Tahun depan akan dilakukan acara dengan skenario tentang terorisme dengan akibat penyebaran radioaktivitas. Harapan saya kepada para peserta adalah tetap menjaga rasa memiliki latihan ini dengan semakin ditingkatkan, interaksi dan koordinasi antar lembaga dijalin semakin erat.” Dalam kesempatan ini Kepala BAPETEN yang didampingi oleh Deputi Perijinan dan Inspeksi, Martua Sinaga; Deputi Pengkajian Keselamatan Nuklir, Dr. Khoirul Huda; Sekretaris Utama, Wawan Suwanda Djajasudarma; Direktur Keteknikan dan Kesiapsiagaan Nuklir, Reno Alamsyah; dan Kepala Subdirektorat Kesiapsiagaan Nuklir, Dedik Eko Sumargo kemudian membuka secara resmi acara NTTE serta melakukan ramah tamah dengan para peserta dalam sesi coffee break.
Setelah sesi istirahat tersebut para anggota OTDNN mendapat taklimat tentang sumber bencana yang disampaikan oleh Kepala Subdirektorat Kesiapsiagaan Nuklir. Skenario kejadian dimulai pada pukul 09.55 WIB pada jarak 50 meter dari instalasi reaktor terdapat paparan radiasi sebesar 25 mSv/jam yang mulai bergerak ke arah barat laut. Tindak tanggap darurat yang dilakukan adalah mengevakuasi dan menutup instalasi, identifikasi rute evakuasi dan tempat aman termasuk dukungan pengamanan, alat transportasi dan barikade akses ke pusat kejadian; mengidentifikasi kelayakan barang-barang penopang hidup seperti air dan fasilitasnya serta makanan di kawasan Bandung; penerjunan tim ahli untuk identifikasi kualitas lingkungan akibat paparan beserta koordinasi penanggulangan cemaran radiasi. Uji coba ini juga dipengaruhi dengan skenario waktu, koordinasi dengan media massa, perubahan arah angin dan cuaca serta skenario kendala lapangan lainnya yang harus biasa diatasi melalui koordinasi antar elemen instansi terkait hingga laporan penanggulangannya ke Presiden.
imgkontenimgkonten
Setelah gladi lapangan yang menyita waktu selama 2 jam, evaluasi atau debriefing pun dilakukan. Setiap peserta pemain berkesempatan mengungkapkan evaluasi terhadap kelebihan dan kekurangan latihan ini serta menyatakan bahwa beberapa hal terkait prosedur internal di instansi masing-masing perlu diperbaiki dan ditingkatkan. Ketua Tim Penilai menyampaikan betapa pentingnya posisi Ketua OTDNN dan bahwa latihan serta koordinasi perlu terus ditingkatkan. Hal senada juga diungkapkan oleh Ketua Tim Pengamat. Seluruh partisipan beranggapan bahwa latihan seperti ini sangatlah penting dan perlu terus dilakukan secara rutin. Hal ini dikarenakan banyak pelajaran dan manfaat berharga yang dapat dipetik untuk meningkatkan kinerja masing-masing lembaga. Selain itu juga mampu meningkatkan kinerja nasional secara keseluruhan dalam membangun kemampuan kesiapsiagaan dan tanggap darurat nuklir normal. Dalam penutupan, Direktur Gladi antara lain mengungkapkan bahwa dengan latihan ini “We hope for the best, and prepare for the worst.”
imgkontenimgkonten

Sumber : Humas

BAPETEN Link

mkananmenu_2024-02-26-145126.png
mkananmenu_2021-04-19-125003.png
mkananmenu_2021-04-19-125235.png
mkananmenu_2021-08-25-114254.png
mkananmenu_2024-03-25-135103.png
mkananmenu_2024-05-15-171035.jpeg

Feedback

GPR Kominfo

Video

International Links