GC ke-60 dibuka oleh Director General (DG) IAEA Yukiya Amano. Dalam pidatonya, Yukiya Amano menyampaikan bahwa aktivitas IAEA ditujukan untuk mencegah penyebarluasan senjata nuklir antara lain dengan menghimbau negara anggota untuk dapat mengimplementasikan protokol tambahan di masing-masing negara. Amano juga menegaskan peran penting sains dan teknologi nuklir di dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat, antara lain di bidang kesehatan, pangan, serta energi. Melalui berbagai technical cooperation (TC) program, IAEA telah berkontribusi di dalam mengembangkan kapasitas SDM dalam pemanfaatan tenaga nuklir di banyak negara.

Dalam statemen Pemerintah Republik Indonesia yang disampaikan oleh ketua Delri, isu keamanan nuklir menjadi salah satu aspek yang dikedepankan. Ketua delegasi menegaskan bahwa meskipun upaya keamanan nuklir merupakan tanggung jawab dari masing-masing negara, namun Pemerintah Indonesia meyakini bahwa peningkatan upaya keamanan nuklir hanya dapat dicapai melalui kerjasama di tingkat internasional.

Keikutsertaan Delri dalam GC ke-60 ini dilengkapi dengan adanya booth Pemerintah Indonesia dalam pameran, yang dalam hal ini diwakili oleh BATAN dan BAPETEN. Tidak saja memamerkan hasil budidaya bibit unggul melalui teknik radiasi, dalam kesempatan kali ini dilaksanakan juga hospitality event di booth Pemerintah Indonesia, dimana pengunjung yang hadir mendapat kesempatan untuk mencicipi berbagai masakan olahan berbahan dasar kedelai hasil mutasi genetik yang dilaksanakan oleh BATAN. Director General (DG) IAEA Yukiya Amano beserta salah satu Deputy Director General (DDG) menyempatkan hadir dalam hospitality event yang diadakan. [BHO-AQ]