Pertemuan APSN pada tahun ini dihadiri oleh 17 negara antara lain Australia, Bangladesh, Brunei Darussalam, Kanada, Indonesia, Jepang, Malaysia, Korea Selatan, Singapura, Sri Lanka, Thailand, Laos, Amerika Serikat, Vietnam, Palau, Mongolia, dan Uni Emirat Arab. Selain itu pertemuan ini juga dihadiri oleh beberapa perwakilan dari organisasi antara lain International Atomic Energy Agency (IAEA) dan Institute of Nuclear Materials Management (INMM).

Sementara itu, perwakilan dari BAPETEN yang hadir diantaranya, Plt. Kepala BAPETEN, Sugeng Sumbarjo, Koordinator Inspeksi Safeguards, Kusbandono, dan Kepala Bagian Data dan Informasi, Esturini Fitriyanti. Pertemuan ini dibuka oleh Deputi Sekretaris Jendral Office of Atom for Peace (OAP), Thailand, Pennapa Kanchana, Deputi Dirjen Safeguards IAEA, Massimo Aparo, Direktur Divisi Non-proliferasi, Ilmu Pengetahuan, dan Energi Nuklir Kementrian Luar Negeri Jepang, Naobumi Yokota, dan Wakil Gubernur Provinsi Krabi, Thailand, Suwit Suriyawong.

Pertemuan pada tahun ini diselenggarakan secara khusus karena memperingati pertemuan APSN yang ke-15, sehingga dalam kesempatan ini juga dilakukan peluncuran situs baru APSN yang telah dibangun oleh BAPETEN melalui apsn.bapeten.go.id. Dalam kesempatan ini juga dilakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara APSN dengan INMM untuk memperkuat kerjasama dalam pertukaran informasi di bidang teknologi kenukliran.

Setelah pelaksanaan pertemuan tahunan APSN, dilanjutkan dengan kegiatan Seminar Pengembangan Strategi Implementasi Safeguards yang diselenggarakan oleh IAEA pada tanggal 7-8 November 2024. Dalam seminar ini dilakukan pertukaran informasi pengalaman implementasi safeguards di beberapa negara serta diskusi tentang praktik terbaik dalam implementasi safeguards. Diharapkan dengan adanya rangkaian kegiatan ini, implementasi safeguards di kawasan Asia Pasifik dapat semakin berkembang. [DIIBN/Setiawan/BHKK/GP]