Banner BAPETEN
ANSN Regional Workshop on Emergency Preparedness on Dose Assessment
Kembali 22 Mei 2012 | Berita BAPETEN
bdi_220512103740.jpg

(Jakarta,BAPETEN) 

bdi_220512090629.jpgKepala BAPETEN As Natio Lasman, didampingi Deputi Pengkajian Keselamatan Nuklir (PKN) Khoirul Huda, Direktur Keteknikan dan Kesiapsiagaan Nuklir Suharyanta, serta perwakilan dari IAEA, membuka secara resmi Regional Workshop on Emergency Preparedness on Dose Assessment, Senin (21/05/12) pagi.

Pertemuan Asian Nuclear Safety Network (ANSN) bukan pertama kali dilaksanakan dan telah menjadi agenda tahunan sebagai wadah untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam rangka meningkatkan kemampuan penanganan keselamatan secara regional. Selain itu, ANSN juga selalu melibatkan expert seperti dari Rusia dan IAEA, yang diharapkan dapat memberikan sharing informasi bagi negara anggota ANSN di bidang keselamatan nuklir di Asia.

Pada pertemuan ANSN kali ini membahas tentang analisis atau kajian dosis yang masih mempunyai relefansi dengan kejadian kecelakaan PLTN Fukushima, Jepang, dan kegiatan semacam ini sangat penting untuk menambah wawasan di antara para negara anggota.
imgkontenimgkonten
Selain di Indonesia sendiri, ANSN merupakan jaringan keselamatan nuklir untuk kawasan asia, dan terus berkembang di berbagai negara anggota lainnya, diantaranya Cina, Korea, Jepang, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Singapura, serta ditambah Banglades dan Khazakstan yang baru masuk menjadi negara anggota tahun ini. Wadah keselamatan nuklir di asia ini juga mendapat dukungan negara-negara lainnya seperti, Amerika, Australia, Perancis, dan Uni Eropa.

Sementara itu, pada kesempatan terpisah Deputi PKN mengatakan, stakeholders yang terkait dengan kegiatan ini juga banyak diantaranya BNPB, Kemkes, Kemtan, POLRI, TNI Nubika, BATAN, dan Organisasi Tanggap Darurat Nuklir Nasional (OTDNN) yang telah terbentuk sekitar 5 tahun yang lalu.

“Koordinasi akan terus menerus dilaksanakan melalui serangkaian latihan-latihan yang dilakukan secara berkala, seperti menggelar Gladi Lapang atau latihan kedaruratan dan kesiapsiagaan yang telah dilakukan di sejumlah tempat seperti di kawasan Kemayoran, Jakarta; Puspiptek, Serpong; dan Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya,” ujar Deputi PKN saat memberikan keterangan persnya kepada sejumlah wartawan.
imgkontenimgkonten
Dengan demikian, kesiapan elemen yang ada di lapangan sangat penting karena membutuhkan peran serta banyak pihak. “Sangat diperlukan kesiapan masing-masing instansi terutama kemampuan SDM dan peralatan pendukung apabila terjadi hal-hal bersifat darurat yang harus ditangai secara cepat dan tepat,” ungkap Suharyanta.

Suharyanta juga menambahkan, workshop ini untuk sharing pengalaman dari negara peserta dalam hal kesiapan untuk menangani kedaruratan nuklir, dan kajian dosis merupakan salah satu dari faktor kesiapan tadi.

Sumber : Humas

Tautan BAPETEN

mkananmenu_2024-02-26-145126.png
mkananmenu_2021-04-19-125003.png
mkananmenu_2021-04-19-125235.png
mkananmenu_2021-08-25-114254.png
mkananmenu_2024-03-25-135103.png
mkananmenu_2024-05-15-171035.jpeg

Feedback

GPR Kominfo

Video

Tautan Internasional

Tautan LPNK