Banner BAPETEN
7th Permanent Coordinating Group Meeting
Kembali 09 Desember 2011 | Berita BAPETEN
bdi_091211024612.jpg

(Nusa Dua, Bali,BAPETEN) 

bdi_091211021405.jpgNuklir merupakan energi dunia. Negara-negara yang berbasis indutri maju menggunakannya. Banyaknya negara yang memilih energi nuklir sebagai bahan bakar alternatif bukan hal yang tak beralasan. Mereka mempelajari keilmuannya, pengalaman-pengalaman negara pengguna, berfikir secara rasional dan proposional serta menjamin keamanan energi itu dapat dipertanggungjawabkan secara teknologis. Untuk itu, US-DOE (The United States Department of Energy) – BAPETEN (Badan Pengawas Tenaga Nuklir) mengadakan Rapat Koordinasi “7th Permanent Coordinating Group ” untuk kerjasama keamanan bahan nuklir dan teknologi perlindungan, Keamanan Nuklir Nasional Administrasi (the National Nuclear Security Administration- NNSA) di Bali, 8 Desember 2011.

Acara dibuka oleh Deputi Perizinan dan Inspeksi Drs. Martua Sinaga, MM, mewakili Kepala BAPETEN, dan dihadiri lima orang peserta dari US-DOE, yaitu Scott Purvis, NNSA/DOE., Matthew Van Sickle, NNSA/DOE., Oksana Elkhamri, Pasific Northwest Nasional Laboratory., William Geist, Los Alamos National laboratory., Aleksander Solodov, Texas A&M University. peserta dari BAPETEN Ir. Dedik Eko Sumargo, Direktur Inspeksi Instalasi dan Bahan Nuklir., Drs. Reno Alamsyah, M.S., Direktur Perizinan Instalasi dan Bahan Nuklir., Wisnu Hadi, SH. Kepala Biro Umum., Dra. Mutiara Solichah, M.Sc., Kepala Sub Direktorat Inspeksi Safeguards., Dessy Susanti, SE. Kepala Subbagian Kerjasama Dalam Negeri., Susilaningsih Medi Lestari, ST, M.T., Staf Subdirektorat Inspeksi Safeguards., Muhamad Ilman Atstsani Abidin, ST, MT. Staf Subdirektorat Inspeksi Safeguards dan Nur Isgiyanti, ST, Staf Subbagian Kerjasama Dalam Negeri.
imgkontenimgkonten
Dalam sambutan yang dibacakan Deputi Perizinan dan Inspeksi menyampaikan “Untuk memenuhi tuntutan untuk bidang energi listrik. Sejumlah Negara ASEAN berencana untuk mengembangakan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) untuk menghasilkan listrik. Selain itu dengan pertumbuhan ekonomi yang cepat di wilayah tersebut dan keprihatinan atas dampak pada perubahan iklim, ada banyak potensi untuk pengembangan energi nuklir sebagai energi sumber energi alternatif”.
Kepala BAPETEN juga menekankan ”bahwa dalam upaya untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir, sejak awal, harus memprioritaskan aspek keselamatan dan keamanan. Untuk melindung manusia dan lingkungan dari efek negatif energi nuklir”.
imgkontenimgkonten
Dalam sambutan tersebut disampaikan pula bahwa ”Pengenalan tentang PLTN di Indonesia , saat ini telah dilakukan studi kelayakan di Pulau Bangka. Dalam hal ini, pada era demokrasi, tentang PLTN masih diwarnai oleh pro dan kontra.”
Acara ditutup dengan US-DOE-BAPETEN menandatangani Action Sheet 14 untuk Joint Outreach on the Additional Protocol, ini menandakan bapeten setuju untuk berkolaborasi pada kegiatan outreach bersama untuk membantu Negara-negara atas pelaksanaan Additional Protocol (AP).
Action Sheet 14 yang ditandatangani oleh Matthew Van Sickle, Foreign Affairs Specialist, Office of Nuclear Safeguards and Security, US-DOE dengan Drs. Martua Sinaga, MM. Deputi Perizinan dan Inspeksi-BAPETEN. Hal ini bertujuan untuk melakukan gabungan teknis menjangkau Negara-negara yang ingin memahami, menandatangani, meratifikasi dan/atau menerapkan AP. Kegiatan ini dimaksudkan untuk memperkuat pelaksanaan regional dan global perlindungan internasional melalui peningkatan kesadaran persyaratan AP dan bantuan teknis langsung dan penjangkauan kepada Negara-negara tertarik mengadopsi dan / atau melaksanakan AP.
imgkontenimgkonten

Sumber : Humas

Tautan BAPETEN

mkananmenu_2024-02-26-145126.png
mkananmenu_2021-04-19-125003.png
mkananmenu_2021-04-19-125235.png
mkananmenu_2021-08-25-114254.png
mkananmenu_2024-03-25-135103.png
mkananmenu_2024-05-15-171035.jpeg

Feedback

GPR Kominfo

Video

Tautan Internasional

Tautan LPNK