Banner BAPETEN
Media Gathering
Kembali 18 Juli 2014 | Berita BAPETEN
bdi_180714035113.jpg

(Jakarta,BAPETEN) 

bdi_180714121805.jpgSebagai lembaga pemerintah yang berfungsi untuk melindungi keselamatan dan kesehatan masyarakat, BAPETEN senantiasa meningkatkan pelayanannya pada masyarakat. Pelayanan itu di antaranya melalui Media Gathering agar terjalin komunikasi antara BAPETEN dengan media untuk pertukaran informasi pengwasan tenaga nuklir di Tanah Air.

Mengawali acara Ketua Panitia Ir. Andajani Muljanti melaporkan bahwa “Media Gathering yang sedang dilaksanakan merupakan salah satu bentuk instrumen yang mengkomunikasikan peraturan, serta pengawasan terhadap pengembangan, pemanfaatan ketenaganukliran di Indonesia. Diharapkan kegiatan ini dapat memberikan gambaran kepada pers, bahwa dengan adanya BAPETEN sebagai lembaga pengawas, maka pemanfaatan tenaga nuklir di Indonesia dijamin selamat dan aman”.
Acara dihadiri 60 orang peserta dari BAPETEN dan perwakilan media cetak dan elektronik. Acara diselenggarakan pada tanggal 16 Juli 2014. di Jakarta.
imgkontenimgkonten
Dalam sambutan pembukaan Kepala BAPETEN Prof. Dr. Jazi Eko Istiyanto, M.Sc., menyampaikan bahwa “Kalau tidak ada BAPETEN nuklir itu berbahaya. Tetapi kalau ada BAPETEN insya’allah nuklir itu aman. Kecelakaan nuklir tahun 1979 di Tree Miles Island, tahun 1986 di Chernobyl dan tahun 2011 di Fukushima Daichi, kalau dilihat penyebabnya saya melihatnya cenderung bukan masalah teknis tetapi masalah manajemen. Di Tree Miles Island itu karena badan pengawas tenaga nuklirnya yaitu US-NRC (United States Nuclear Regulatory Commission) independen tetapi kurang professional, di Chernobyl tidak memiliki badan pengawas tenaga nuklir. Baik di Rusia maupun di Ukraina saat itu tak ada badan pengawas, sedangkan Fukushima Daichi terjadi karena Jepang punya badan pengawas tenaga nuklir dan kompeten tetapi tidak independen karena segala macam keputusannya dikooperasi oleh METI (Ministry of Economy, Trade and Industry). Jadi kalau kita lihat itu persoalan manajemen bukan persoalan teknis.
Kecelakaan nuklir yang sebenarnya tidak seperti nuklir pada peralatan medis penyebab over exposure. Tetapi terletak pada softwarenya. Ada perbedaan antara kompetensi dengan kewenangan. Misalnya saya bisa naik motor tetapi saya tidak bisa menunjukkan Sim C maka saya akan ditilang polisi. Demikian pula dengan perizinan di BAPETEN, saat ini biaya pengurusan izin di BAPETEN sangat murah dan sebenarnya tidak sulit.
imgkontenimgkonten
Peran BAPETEN ini lebih berat dari KPK. KPK itu menyelamatkan Negara dari kerugian financial, penggelapan, mark up, yang penting menyelamatkan Negara ini dari gratifikasi agar tidak mempengaruhi keputusan. Kita juga menekankan di BAPETEN, inspektur atau siapa saja yang terkait di perizinan tidak boleh menerima gratifikasi, sehingga keputusan kita kalau yang berhak kita beri izin, yang tidak berhak tidak kita beri izin . Yang kita temui di lapangan ternyata tidak memiliki izin operasi, ini kita bawa ke ranah hukum karena membahayakan bangsa kita.
Pada acara ini juga dipresentasikan Undang-undang nomor 10 Tahun 1997 tentang Ketenaganukliran oleh Kepala Subdirektorat Pengaturan Proteksi Radiasi dan Keselamatan Lingkungan Indra Gunawan SH., dan tentang Inspeksi dan Penegakan Hukum Fasilitas Radiasi dan Zat Radioaktif oleh Direktur Inspeksi Fasilitas Radiasi dan Zat Radioaktif Ir. Sugeng Sumbarjo, M.Eng. yang dimoderatori olek Kepala Bagian Humas dan Protokol Akhmad Muktaf Haifani, ST, M.Sc.,M.Si.
Acara dilanjutkan dengan Tanya Jawab. Dalam penutupan acara, Sekretaris Utama Dr. Muhammad Dani, menganatakan “Memang disayangkan waktu diskusi kita sangat singkat tetapi mudah-mudahan kesempatan yang singkat ini dapat kita kembangkan lagi. Di BAPETEN ada Biro Hukum dan Organisasi yang siap membantu kalau diperlukan informasi sesuai UU Keterbukaan Informasi Publik.
Sebenarnya bicara nuklir banyak yang menarik misalnya tentang energi untuk PLTN, BAPETEN telah menyiapkan semua. Jadi BAPETEN tidak hanya menyiapkan untuk aplikasi di bidang industri dan kesehatan.
BAPETEN berkominten untuk melakukan pengawasan terhadap pemanfaatan tenaga nuklir di Indonesia, agar masyarakat luas dapat mengetahui bahwa aspek Keamanan, Keselamatan dan Safeguard menjadi perhatian serius. Dasar dari pentingnya keberadaan lembaga pengawas adalah menjamin aspek kesehatan, keamanan dan keselamatan bagi pekerja, masyarakat dan lingkungan.
Acara dilanjutkan dengan Buka Puasa bersama dan silahturahmi.
imgkontenimgkonten

Sumber : Humas

BAPETEN Link

mkananmenu_2024-02-26-145126.png
mkananmenu_2021-04-19-125003.png
mkananmenu_2021-04-19-125235.png
mkananmenu_2021-08-25-114254.png
mkananmenu_2024-03-25-135103.png
mkananmenu_2024-05-15-171035.jpeg

Feedback

GPR Kominfo

Video

International Links