Gloria Kwong dari IAEA Kunjungi BAPETEN: Bahas Tantangan dan Solusi Dekomisioning Fasilitas Nuklir
Kembali 11 November 2024 | Berita BAPETENGloria Kwong, Kepala Seksi Dekomisioning dan Remediasi Lingkungan dari Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), melakukan kunjungan kehormatan ke BAPETEN di Jakarta. Kunjungan yang dijadwalkan pada 11-13 November 2024 ini bertujuan untuk mempererat kerja sama antara Indonesia dan IAEA dalam bidang pengawasan dan pengelolaan dekomisioning fasilitas nuklir. Topik utama pertemuan ini mencakup penguatan infrastruktur regulasi serta penerapan standar internasional untuk menjamin proses dekomisioning yang efektif, efisien, serta menjamin keselamatan, keamanan, dan perlindungan terhadap lingkungan hidup.
Agenda pertemuan resmi dimulai dengan kegiatan courtesy call Gloria kepada jajaran manajemen senior BAPETEN. Pertemuan tingkat tinggi ini mencerminkan komitmen kuat kedua pihak dalam bekerja sama untuk memperkuat infrastruktur regulasi dekomisioning di Indonesia. Dalam presentasinya, Gloria menyampaikan berbagai kontribusi Indonesia dalam kerangka kerja Technical Working Group on Decommissioning and Environmental Remediation (TWG DER), International Decommissioning Network (IDN), serta beberapa misi internasional untuk meninjau perkembangan dekomisioning dan remediasi lingkungan di PLTN Fukushima Daiichi pasca kecelakaan pada tahun 2011.
Pada sesi rapat eksekutif di pagi hari, pertemuan ini berfokus pada diskusi mendalam mengenai tiga topik utama berikut: Pertama, mengenai infrastruktur regulasi dekomisioning yang dimiliki BAPETEN, dimana dipaparkan secara ringkas infrastruktur peraturan perundang-undangan dekomisioning yang telah ada, termasuk ketentuan dalam Undang-Undang Ketenaganukliran terkait persyaratan perizinan dan keselamatan. BAPETEN juga menjelaskan berbagai ketentuan yang berlaku, seperti opsi strategi dekomisioning, kewajiban penyusunan program dekomisioning oleh pemegang izin, serta perlunya pertimbangan dekomisioning dalam desain fasilitas nuklir sejak awal. Selain itu, dibahas pula mengenai pentingnya jaminan finansial untuk dekomisioning, yang diharapkan dapat mendukung keberlanjutan program pengawasan nuklir di masa depan.
Kedua, kegiatan IAEA dalam mendukung negara anggota terkait dekomisioning. Dalam hal ini, Gloria menyampaikan apresiasi IAEA terhadap kemajuan yang telah dicapai oleh Indonesia dan menyoroti beberapa inisiatif IAEA untuk mendukung negara-negara anggota dalam aspek strategis, organisasi, manajerial, dan teknologi dalam proses dekomisioning. Salah satu program unggulan yang dipaparkan adalah Proyek Penelitian Terkoordinasi (CRP) bertajuk “Deployment of Innovative Digital Technologies for Efficient Decommissioning of Nuclear Facilities” (DEDICATE). Melalui proyek ini, IAEA berharap dapat memanfaatkan teknologi digital terbaru untuk mendukung efisiensi dan keamanan dalam proses dekomisioning, sekaligus memfasilitasi kerja sama internasional di antara negara anggota.
Ketiga, diskusi identifikasi masalah dan solusi potensial. Kedua belah pihak membahas berbagai tantangan yang dihadapi Indonesia dalam pelaksanaan dekomisioning, seperti kebutuhan peningkatan kapasitas sumber daya manusia, penyusunan jaminan finansial, serta pengembangan infrastruktur pengelolaan limbah radioaktif yang hampir penuh. Diskusi menghasilkan beberapa solusi potensial, di antaranya peningkatan kolaborasi dalam penelitian, pengembangan regulasi teknis yang lebih komprehensif, serta pembentukan forum atau komunitas praktisi dekomisioning di Indonesia untuk mempercepat transfer pengetahuan dan teknologi di antara pemangku kepentingan.
BAPETEN mengungkapkan harapan besar agar kunjungan ini dapat membuka peluang kerja sama yang lebih erat dengan IAEA dalam berbagai inisiatif, termasuk proyek penelitian terkoordinasi, proyek teknis, dan peningkatan kapasitas melalui program pengembangan sumber daya manusia. Dengan dukungan berkelanjutan dari IAEA, Indonesia optimis dapat menghadapi tantangan dekomisioning fasilitas nuklir yang semakin kompleks, serta memastikan bahwa standar keselamatan internasional dapat terus diterapkan dalam setiap tahap proses dekomisioning di tanah air.
Kemudian, pada sesi siang, Gloria berdiskusi dengan para kepala unit kerja dan staf senior di BAPETEN yang terkait dengan dekomisioning. Pada kesempatan ini, Anggoro Septilarso menyampaikan presentasi yang lebih rinci mengenai infrastruktur pengawasan dekomisioning dan status kegiatan dekomisioning nasional secara umum. Gloria juga menyampaikan presentasi mengenai berbagai kegiatan IAEA untuk dekomisioning dan remediasi lingkungan. Presentasi ini membuka diskusi mengenai berbagai kemungkinan kerja sama teknis antara BAPETEN dan IAEA di masa depan.
Pada hari kedua, 12 November 2024, Gloria dijadwalkan untuk berdiskusi bersama BRIN dan BAPETEN guna membahas kegiatan-kegiatan dekomisioning yang direncanakan BRIN untuk tahun-tahun mendatang. Pada hari terakhir, 13 November 2024, Gloria dijadwalkan mengunjungi Kawasan Sains dan Teknologi BJ. Habibie di Serpong untuk melihat berbagai fasilitas BRIN yang terkait dekomisioning, seperti Instalasi Pengelolaan Limbah Radioaktif, Reaktor Serba Guna, dan bekas fasilitas produksi radioisotop serta bahan bakar nuklir. Diskusi di lapangan ini diharapkan dapat memberi gambaran yang lebih jelas mengenai kerja sama yang dapat dikembangkan antara Indonesia dan IAEA di bidang dekomisioning.
Komentar (0)